Istiqamah adalah hal yang bisa dikatakan sulit digapai
apabila niat kita belum betul-betul lurus. Ya, keistiqamahan menjadi modal
penting bagi seseorang yang telah berhijrah. Godaan syaiton yang tidak ada
hentinya untuk mencelakai akhlak manusia dirasa begitu besar, akan tumbuh dan
bahkan sulit hilang apabila si objek yang dituju memberikan kesempatan syaiton
itu untuk masuk.
Godaan bukan hanya berupa hal-hal besar, hal sepele seperti
lingkunganpun bisa menjadi jalan mereka untuk mencederai keimanan seseorang.
Terkadang manusia dihadapkan dalam lingkungan yang tidak selalu sama. Ada
kalanya seseorang yang telah berhijrah, menghadapi kondisi lingkungan baik yang
memang bisa terus mendukung pribadinya untuk terus dan terus menjadi lebih
baik. Namun ada kalanya harus berada dalam lingkungan kurang baik yang
mengharuskan seseorang itu memegang peranannya.
Lingkungan baik, anak-anak ummi :) |
Balik lagi kepada hakikat kehidupan, bisa diibaratkan
apabila dalam suatu ruangan gelap, kita bisa menjadi cahaya bagi lingkungan
sekitar, dengan cara apa? Dengan cara mempengaruhi lingkungan itu untuk menjadi
lebih baik. Memang terasa sulit apabila kita belum memahami karakater
masing-masing individunya, namun akan menjadi hal yang mudah setelah kita
memahami dan masuklah kepada hati mereka untuk menyampaikan kebaikan, sekecil
apapun itu apabila teladan dakwah kita adalah Rosululloh yang mengajarkan
kelembutan dan kesantunan dalam menyampaikan, Inshaa Alloh si pendengar akan
merasa tersentuh hatinya. Namun bukan berarti dalam lingkungan ini kita bisa
mudah mengendalikannya, apabila lingkup minoritas sudah barang tentu pengaruh
buruk itu akan muncul. Balik lagi kepada niat dan hati yang bersih.
Terkadang dalam kondisi sulit menghadapi lingkungan yang
buruk, saat kita tidak bisa berbaur mempengaruhi, maka kitalah yang akan
terpengaruh. Sebisa kita menghindar, pada akhirnya hanya bisa berdiam diri dan
menjauh. Hal ini bisa menjadikan kita seperti orang aneh, orang pemurung,
pendiam, namun tidak ada pilihan lain daripada kita tergolong kedalam
lingkungan yang kurang baik. Kondisi sepereti ini apakah menandakan kita harus
meninggalkannya? Bisa dikatakan iya, namun bisa juga kita harus kembali
merefresh kondisi dengan mendatangi lingkungan baik yang telah menjadikan kita berhijrah
atau berikanlah waktu untuk kita berkumpul dengan orang-orang baik, temui
mereka dan ambil energy positif sebagai bekal kembali menghadapi lingkungan
buruk, hehe. (Doa saya biasanya: “Ya
Alloh, kuatkanlah hamba dalam keterasingan ini.”)
Ummi rindu kalian Nak :) |
Dalam lingkungan yang baik, akan mudah bagi kita untuk meningkatkan
keimanan. Karena pada dasarnya iman seseorang itu naik turun, maka
pintar-pintarlah mengelola kondisi lingkungan yang dihadapi. Di lingkungan
baik, bisa diibaratkan kita berada dalam ruangan terang dan kita semakin
bercahaya karena diterangi oleh lingkungan. Dalam jiwa seseorang memang ada
porsi untuk mempengaruhi, adapula porsi untuk dipengaruhi, semoga kita semua
tergolong orang yang bisa mempengaruhi orang lain kearah kebaikan dan bisa
mengatasi pengaruh-pengaruh buruk yang menghampiri dan mengubahnya menjadi
pengaruh baik.
Kembali lagi pada pedoman hidup kita yaitu Al-Qur’an, yang
didalamnya terdapat beberapa doa untuk diistiqamahkan, berikut doanya:
Doa Mohon Ampunan dan Istiqamah
“Ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebihan dalam urusan kami dan tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir.” (QS. Ali ’Imran [3]: 147)
Doa Agar Tetap Istiqamah
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi
(rahmat). Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia (untuk
menerima pembalasan) pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sesungguhnya
Alloh tidak mengingkari janji.” (QS. Ali Imran [3]: 8-9)
Doa Mohon Kesabaran dan Keistiqamahan
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami,
kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS.
Al Baqarah [2]: 250)
umiiiii kereeeeeennnn..like this..
ReplyDeleteberharap persahabatan kita sampai syurga yaa aamiin..:)
Aamiin Allohuma Aamiin anak bungsuku :)
Delete