Mempelajari suatu ilmu
karena Alloh itu cermin ketaatan. Mencarinya adalah jihad. Mengkajinya adalah
tasbih. Mengajarkannya adalah sedekah dan membelanjakannya untuk keluarga
adalah taqarrub. Ilmu adalah pendamping saat sendirian dan teman karib saat
menyepi. (Mu’adz bin Jabal).
Kita kaji satu persatu yu sahabat, tapi berdasarkan pandangan
saya ya, jadi “mohon dimaklum” hehehe.
Yang harus diperhatikan dalam mencari ilmu |
Mempelajari suatu ilmu karena Alloh itu cermin ketaatan, kalimat
ini betul-betul membukakan pemahaman saya. Cermin ketaatan bisa digapai dengan
mempelajari suatu ilmu, iya mempelajarinya bukan hanya menjadikan kita pandai,
namun menjadikan kita taat. Itu pahalanya besar, ibarat kita mempunyai
kesenangan terhadap suatu ilmu ya ini semakin menjadikan kita taat. Sudah mah
suka, ditambah taat. Udah deh mantep banget kan. Ditambah lagi kita akan
memperoleh jaminan kemenangan, hayu dibuka Al Ahzab 71: “Sesungguhnya Kami
telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung. Dan barang siapa menaati Alloh dan
RosulNya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”
Mencarinya adalah jihad. Jihad bukan berarti dan bukan
melulu kita harus ikut berperang. Alloh begitu memudahkan hambaNya dalam
beribadah. Semakin kita banyak mencari ilmu, semakin banyak pula jihad yang
kita laksanakan. Tahu kan pahala berjihad itu besar? Ya semakin banyak pula
pundi-pundi pahala yang kita kumpul. Mashaa Alloh.
Mengkajinya adalah tasbih. Dalam pandangan saya, mengkaji
itu berarti mencari tahu, memperdalam dan kepo deh terhadap ilmu itu. Bertasbih
kan ibadah, bertasbih itu bergerak dalam ketaatan, jika kita terus mengkaji
ilmu, jadi ibadah kita semakin banyak. Tuh kan, kurang apalagi coba?
Mengajarkannya adalah sedekah, sedekah itu banyak caranya.
Tidak ada kerugian jika kita mengajarkan ilmu yang kita punya. Ilmu yang
bermanfaat kan termasuk salah satu pahala yang tidak akan terputus. Dengan kita
mengajarkan ilmu, semoga kita sedang berinvestasi untuk akhirat. Ilmu kalau
tidak dibagi kepada orang lain, mau diapakan? Apabila kita mengajarkan suatu
ilmu, tanpa kita sadari itu adalah proses kita untuk mengingatnya. Kalu kita
ingat, semakin terekam dalam otak, semakin mantap juga kan ilmu yang kita
miliki.
Membelanjakannya untuk keluarga adalah taqarrub. Taqarrub
itu mendekatkan diri kepada Alloh, semoga aktivitas ini bisa terus menjadikan
kita dekat dengan Sang Maha. Duh begitu bahagianya orang yang selalu dekat
dengan Alloh, kapanpun, dimanapun, dalam keadaan apapun.
Dan yang saya rasakan memang betul, ilmu adalah pendamping
saat sendirian. Dengan ilmu yang kita miliki, kesendirian akan kita manfaatkan
dengan hal-hal berguna sesuai dengan ilmu yang kita punya. Jadi sendirinya kita
kan tidak akan sia-sia dan tidak akan dimanfaatkan oleh setan, akan menjadi
sendiri yang berkah, hehehe.
Ilmu itu teman karib saat menyepi. Menyepi bukan berarti
kita tidak memiliki siapapun, Ada Alloh yang setiap saat bersama kita. Ilmu
menemani kita disaat sepi, coba bayangkan kenikmatan menyepi dengan ilmu yang
luas akan menghasilkan hal-hal yang besar. Biasanya inspirasi akan datang saat
kita menyepi, nah ilmu itu sebagai referensi yang menumbuhkan ide. Ide yang
besar didasari atas luasnya ilmu.
Ya Alloh, begitu lamanya hambaMu ini menyia-nyiakan ilmu. Padahal
dari ilmu itu ladang pahalanya begitu luas, luas seluas-luasnya. Betapa
cepatnya waktu bergulir, mengapa tak digunakan sebaik mungkin, padahal ia
adalah kesempatan untuk persiapan menuju perjalanan yang jauh dan kekal. Ampuni
kami ya Rabb…….
Duhhh… makin jatuh cinta deh saya sama ilmu, ditambah dengan
manfaat yang begitu banyak. Bukan hanya untuk dunia, melainkan untuk bekal
akhirat. Ilmu tidak hanya bisa kita jumpai didalam lingkungan sekolah, namun
kepekaan kita dalam membaca situasilah akan semakin menambah ilmu. Lingkungan
menjadi sumber ilmu yang besar, manfaatkan ya sahabat. Oya, Lelahnya kita
mencari ilmu akan Alloh balas, semoga setiap langkah kita dalam mencarinya
selalu mendapat keberkahan.
Sahabat, semoga Alloh
memudahkan kita dalam menuntut ilmu disebabkan oleh adab yang mulia (tidak akan
menjadikan kita sombong). Sebagaimana Alloh dulu memudahkan para ulama kita
dalam mempelajari segala macam ilmu sehingga peradaban Islam menjadi peradaban
ilmu yang paling maju di dunia. Semoga kita semua bisa meluruskan
niat,mensucikan hati dari ria dan dari segala maksiat, tawadhu dan betul-betul
mengharap ridho Alloh, agar segala perjalanan kita selalu ditempuh dengan
kemudahan dan kelancaran. Amiin.
Mari belajar,,,,,
mencari sesuatu apa adanya, akurat dan objektif,ohhhh ILMU.
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)