Friday, October 3, 2014

0 Oh, ilmu......

Mempelajari suatu ilmu karena Alloh itu cermin ketaatan. Mencarinya adalah jihad. Mengkajinya adalah tasbih. Mengajarkannya adalah sedekah dan membelanjakannya untuk keluarga adalah taqarrub. Ilmu adalah pendamping saat sendirian dan teman karib saat menyepi. (Mu’adz bin Jabal).

Kita kaji satu persatu yu sahabat, tapi berdasarkan pandangan saya ya, jadi “mohon dimaklum” hehehe.
Yang harus diperhatikan dalam mencari ilmu
Mempelajari suatu ilmu karena Alloh itu cermin ketaatan, kalimat ini betul-betul membukakan pemahaman saya. Cermin ketaatan bisa digapai dengan mempelajari suatu ilmu, iya mempelajarinya bukan hanya menjadikan kita pandai, namun menjadikan kita taat. Itu pahalanya besar, ibarat kita mempunyai kesenangan terhadap suatu ilmu ya ini semakin menjadikan kita taat. Sudah mah suka, ditambah taat. Udah deh mantep banget kan. Ditambah lagi kita akan memperoleh jaminan kemenangan, hayu dibuka Al Ahzab 71: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung. Dan barang siapa menaati Alloh dan RosulNya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”

Mencarinya adalah jihad. Jihad bukan berarti dan bukan melulu kita harus ikut berperang. Alloh begitu memudahkan hambaNya dalam beribadah. Semakin kita banyak mencari ilmu, semakin banyak pula jihad yang kita laksanakan. Tahu kan pahala berjihad itu besar? Ya semakin banyak pula pundi-pundi pahala yang kita kumpul. Mashaa Alloh.

Mengkajinya adalah tasbih. Dalam pandangan saya, mengkaji itu berarti mencari tahu, memperdalam dan kepo deh terhadap ilmu itu. Bertasbih kan ibadah, bertasbih itu bergerak dalam ketaatan, jika kita terus mengkaji ilmu, jadi ibadah kita semakin banyak. Tuh kan, kurang apalagi coba?

Mengajarkannya adalah sedekah, sedekah itu banyak caranya. Tidak ada kerugian jika kita mengajarkan ilmu yang kita punya. Ilmu yang bermanfaat kan termasuk salah satu pahala yang tidak akan terputus. Dengan kita mengajarkan ilmu, semoga kita sedang berinvestasi untuk akhirat. Ilmu kalau tidak dibagi kepada orang lain, mau diapakan? Apabila kita mengajarkan suatu ilmu, tanpa kita sadari itu adalah proses kita untuk mengingatnya. Kalu kita ingat, semakin terekam dalam otak, semakin mantap juga kan ilmu yang kita miliki.

Membelanjakannya untuk keluarga adalah taqarrub. Taqarrub itu mendekatkan diri kepada Alloh, semoga aktivitas ini bisa terus menjadikan kita dekat dengan Sang Maha. Duh begitu bahagianya orang yang selalu dekat dengan Alloh, kapanpun, dimanapun, dalam keadaan apapun.
Dan yang saya rasakan memang betul, ilmu adalah pendamping saat sendirian. Dengan ilmu yang kita miliki, kesendirian akan kita manfaatkan dengan hal-hal berguna sesuai dengan ilmu yang kita punya. Jadi sendirinya kita kan tidak akan sia-sia dan tidak akan dimanfaatkan oleh setan, akan menjadi sendiri yang berkah, hehehe.

Ilmu itu teman karib saat menyepi. Menyepi bukan berarti kita tidak memiliki siapapun, Ada Alloh yang setiap saat bersama kita. Ilmu menemani kita disaat sepi, coba bayangkan kenikmatan menyepi dengan ilmu yang luas akan menghasilkan hal-hal yang besar. Biasanya inspirasi akan datang saat kita menyepi, nah ilmu itu sebagai referensi yang menumbuhkan ide. Ide yang besar didasari atas luasnya ilmu.

Ya Alloh, begitu lamanya hambaMu ini menyia-nyiakan ilmu. Padahal dari ilmu itu ladang pahalanya begitu luas, luas seluas-luasnya. Betapa cepatnya waktu bergulir, mengapa tak digunakan sebaik mungkin, padahal ia adalah kesempatan untuk persiapan menuju perjalanan yang jauh dan kekal. Ampuni kami ya Rabb…….

Duhhh… makin jatuh cinta deh saya sama ilmu, ditambah dengan manfaat yang begitu banyak. Bukan hanya untuk dunia, melainkan untuk bekal akhirat. Ilmu tidak hanya bisa kita jumpai didalam lingkungan sekolah, namun kepekaan kita dalam membaca situasilah akan semakin menambah ilmu. Lingkungan menjadi sumber ilmu yang besar, manfaatkan ya sahabat. Oya, Lelahnya kita mencari ilmu akan Alloh balas, semoga setiap langkah kita dalam mencarinya selalu mendapat keberkahan.

Sahabat, semoga Alloh memudahkan kita dalam menuntut ilmu disebabkan oleh adab yang mulia (tidak akan menjadikan kita sombong). Sebagaimana Alloh dulu memudahkan para ulama kita dalam mempelajari segala macam ilmu sehingga peradaban Islam menjadi peradaban ilmu yang paling maju di dunia. Semoga kita semua bisa meluruskan niat,mensucikan hati dari ria dan dari segala maksiat, tawadhu dan betul-betul mengharap ridho Alloh, agar segala perjalanan kita selalu ditempuh dengan kemudahan dan kelancaran. Amiin.


Mari belajar,,,,, mencari sesuatu apa adanya, akurat dan objektif,ohhhh ILMU.

0 comments:

Post a Comment

Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates