Saturday, December 20, 2014

1 Paket Hemat Wisuda Syar'i

Sahabat shalihat, izinkan kali ini saya share mengenai wisuda ya, tepatnya wisuda dengan penampilan syari. Mengingat sulitnya saya mendapat referensi mengenai hal ini, jadi saya buat deh artikelnya semoga bisa membantu sahabat semua dalam menghadapi acara wisuda namun tetap anggun, sederhana, hemat dan point pentingnya adalah cantik yang terpancar dari hati, hehehe.
Bisa sahabat lihat di artikel sebelumnya mengenai pembahasan pentingkah wisuda?

Saya sempat dibuat tercengang saat menghadiri gladi resik h-7 di kampus, beberapa lama tidak bertemu dengan teman-teman akhirnya membuat suasana heboh, apalagi kelasan kami adalah kelasan yang dikenal paling riweuh, jumlahnya sedikit namun setiap suara yang terdengar seperti mewakili ribuan orang *lebay* ditambah lagi telah berkumpul kembali trio cetar yang sempat terpisah, hihihi. Yang membuat saya pusing disaat teman-teman membahas, pakai kebaya yang kaya gimana? Beli dimana? Jahitnya berapa? Warna apa? Make-upnya mau di salon mana? Tarifnya berapa? Mau make-up artis atau natural? Asli deh padahal saya juga wanita, tapi saya kebawa pusing saat mendengar obrolan itu, hihihi, piker saya dalam hati:”ko mau wisuda ribet ya? Perasaan saya ga ada pikiran kea rah sana. Ini saya yang katro apa gimana ya.” Yasudahlah saya hanya menjadi pendengar setia, saat ada teman yang tanya:”Ka. Kebaya lu kaya gimana, make-upnya gimana?” saya dengan manis menjawab:”Gue pake gamis dan make-up sendiri.” Padahal jelas-jelas dalam undangan dan info, dresscode acaranya untuk wanita menggunakan kebaya. Hihihi. Tapia pa noleh buat, saya kan penganut #antiMainstream J

Begini hasilnya
Sekali lagi diinfokan bahwa kampus saya adalah kampus pariwisata yang biasanya menilai penampilan sebagai tolok ukur utama, namun bukan berarti saya harus seperti itu juga kan? Alhamdulillah, acara hari Rabu dan pada hari minggu sebelumnya saya mengikuti acaranya hijab alila dengan tema “Sebaik-baik selfie adalah muhasabah diri” yang didalamnya membahas perilaku wanita saat ini yang harus diperhatikan adalah menjaga rasa malu, alias Al-Hayya. Islam itu begitu memuliakan wanita, masa udah dimuliakan, sebagai wanita sendiri tidak menjaganya? #NasihatDiri

Kecantikan wanita bukan untuk dinikmati semua orang, hanya orang yang berhak saja yang boleh menikmatinya, siapa? Suami, hihihi. Jadi bukan berarti saat kita menghadiri acara harus memperhatikan penilaian manusia. Asal kita nyaman dan tidak merugikan orang lain, kenapa tidak?
Baiklah balik lagi pada judul ya, paket hemat wisuda syari. Mengapa dikatakan hemat? Prinsip saya selagi bisa murah, kenapa harus mahal? Murah asal tidak murahan. Meskipun acara ini dilaksanakan di hotel ibukota yang notabene banyak kalangan atas, saya PD aja, bermodal niat dan senyum ceria, Inshaa Alloh orang akan tetap menghargai ko.

Kebaya yang diganti oleh gamis: Kenapa? Karena saya fikir kebaya biasanya membentuk tubuh dan biasanya buricak burinong (bahasa saya, hehe, yang artinya gemerlap banyak payet cetar membahana badai halilintar, kebaya yang berat akibat banyaknya hiasan). Saya beli di tanah abang samaan dengan Mamah, karena ada diskon dan harganya murah loh pemirsa, sudah sepasang dengan kerudung panjang. Saya pakai warna abu dan Mamah warna pink, gamis yang nantinya bisa digunakan sehari-hari. Kalau kebaya kan biasanya untuk acara tertentu saja, jadi dikhawatirkan mubadzir, apalagi harga kebaya yang selangit, pada saat saya survey busehhh kainnya aja mahal-mahal, belum untuk jahitnya, sekalinya beli jadi ya begitu. Oya, gamis polos ini saya tambahkan sedikit bunga di tangan dan bagian bawah, hasil jahitan sendiri J

ini awalnya gamis polos banget, ditambah bunga-bunga dikit di tanga, depan dan bawah
Kerudung: Saya menggunakan 2 khimar bahan cerruti warna pink dengan ukuran 150cm x 150cm, lebar banget ya? Hehehe. Kedua yaitu khimar bahan sifon abu dengan ukuran 115cm x 115cm. Khimar ini buatan sendiri, untuk sehari-hari saya lebih suka menggunakan khimar yang bukan beli jadi, karena kalau buat sendiri ukurannya bisa sesuka hati, lebih murah pula J Saya gunakan warna pink karena gamis Mamah warna itu dan Jas nya Bapak warna abu, ceritanya sebagai anak ya menggabungkan cinta antara Mamah dan Bapak, hahaha *ganyambung* Tidak ada tutorial bagi saya, hanya menumpuk 2 khimar dan bisa terhindar dari kerudung leher, alias kerudungan yang banyak hiasan diatasnya, sebatas leher dengan menggunakan daleman ninja. Tidak pakai buntel sana buntel sini, jarum sana jarum sini, hiasan sana sini, hihihi.

Nah kerudungannya hanya ditumpuk gini aja sahabat
Sandal: Tidak usah bling-bling dan gunakan seadanya saja. Alhamdulillah saya menggunakan wedges hadiah dari sahabat tahun lalu yang belum pernah saya pakai, hehehe. Gunakan yang nyaman dan jangan terlalu tinggi yah, takutnya pas lagi maju ke depan malah kesleo dan kasarimped. Kaos kakinya juga dipakai ya sahabat J

Makeup: Saya tidak ke salon, uang darimana untuk ke salon yang tarifnya mahal. Teman-teman yang menggunakan jasa salon harus bayar dengan kisaran 350-600an, duh saya fikir-fikir lagi deh. Uang segitu bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat buat saya, toh acara kan hanya sehari, dandan hanya kepuasan batin yang dinikmati orang lain sementara waktu? Bermodalkan skill yang didapat saat kuliah Beauty Class, saya aplikasikan saja pada wajah ini, hehe, setengah jam beres beserta penggunaan kerudung. Berharap dandanan ini tidak tabarruj. Lalu darimana perlengkapannya? Sisa dari PKL di Garuda, kebetulan pada zaman jahiliyah saya pernah PKL di bandara dan mengharuskan setiap hari bermakeup tebal, padahal sekarang bedak aja saya mah gapunya, pensil alis aja saya jual (lebih tepatnya saya tuker kepada teman dengan tiket salah satu seminar) jangan sampai mencukur alis yaaaaa, oya boro-boro mau beli bulu mata palsu, hahaha, sayang uangnya dan lagipula kan gaboleh L so, make it simple yes… Semoga cantiknya muslimah karena ilmu dan akhlak, bukan Karena makeup.

You are my reason
Jadi, untuk sahabat shalihat, jangan mengorbankan penampilan demi salah satu acara yah, Jika keseharian seperti ini, ya tetep seperti ini, meskipun lingkungan kita tidak mendukung, beranilah beda karena Alloh, siap beda untuk mengikuti perintah Alloh. Ini nasihat untuk diri saya sendiri, kelak semoga acara walimahan pun tetap tidak mengorbankan kesyarian hehehe.
Wisuda bukan acara untuk bermewah-mewahan, kasihan orang tua sudah banyak direpotkan. Biasanya keterbatasan akan membuat kita menjadi kreatif, iya kreatif untuk melakukan hal-hal yang tidak terfikirkan sebelumnya. Biarkan kita tetap cantik dimata Alloh dan suami (kalau sudah punya), jangan hiraukan penialain orang lain, karena penilaian Alloh lah diatas segalanya.

PD aja yah meskipun yang lain pakai songket hihihi
Seformal apapun acaranya, tetap check jilbab syari nya shalihat. Biarkan pakaianmu tetap menjulur ya sahabat, jangan kau rubah khimar panjangmu dan biarkan ia menjuntai menutupi dada, menambah anggunmu karena taatmu

#NasihatDiri

1 comments:

Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates