Terkadang, pekerjaan akan melalaikan seseorang dari ibadah
kepada Alloh, ada pula yang semakin mendekatkan. Mau pilih yang mana? Ya it’s our choice. Jika gelar sarjana itu
penting, namun gelar sajadah lebih penting, apalagi kalau gelar sajadahnya bareng-bareng,
ada imam yang berdoa dan makmum yang mengaminkan, hehehe.
Foto diambil sekitar 2 tahun silam, di publish juga akhirnya hehe |
Lagunya Iwan Fals, sarjana muda yang saat masih jadi pelajar
kadang saya putar, lalu difikiran saya sesulit itukah mencari kerja? Ya akan
terasa sulit jika kita pilih-pilih dan tak ada usaha, maunya enak aja tanpa
berproses. Kenali dirimu, cari passionmu, maka menentukan pekerjaan semoga bisa
menjadi lebih mudah. Tingkatkan kualitas, bukan hanya mendambakan tempat kerja
yang besar.
Pengalaman saya saat di kota besar, miris melihat kehidupan
yang betul-betul menggadaikan akhirat untuk dunia, dengan berangkat
subuh(bahkan sebelum subuh) demi menghindari kemacetan, mengejar kereta,
menanti bus, yang sampai tidak melaksanakan shalat subuh. Jangankan mau
memanfaatkan ibadah waktu fajar yah, yang wajib saja terlewatkan. Di siang
hari, waktu dzuhur tiba digunakan untuk makan siang diluar, berbincang lama dengan
teman hingga tak terasa jam istirahat berakhir, ujung-ujungnya tidak
melaksanakan shalat dzuhur. Waktu ashar tiba, sedang sibuk menuntaskan
pekerjaan yang belum selesai dan ternyata sudah waktunya pulang dan buru-buru
untuk mengejar angkutan atau mempersiapkan kendaraan, kan jadi tak melaksanakan
shalat ashar. Pada waktu magrib, masih terjebak kemacetan di jalan dan akhirnya
melewatkan ibadah shalat magrib yang waktunya sempit ini. Tiba dirumah bada
isya yang notabene sudah merasa lelah, mau melaksanakan sholat rasanya si
kantuk menyerang. Jadi langsung tepar karena besok pagi harus bangun pagi lagi.
Kebayang kan kehidupan yang monoton, begitu-begitu saja kesehariannya. Apa yang
dikejar? Nikmat dunia? Pandangan saya si tidak juga, itu sebatas tuntutan hidup
yang memaksakan, yang memaksakannya itu si individunya sendiri, bukan keadaan.
Apa nikmat hidup seperti itu? Jauh dari Alloh, nikmat yang dirasakan sebatas di
akhir bulan, menikmati gaji yang diterima dan entah bertahan berapa lama. Kisah
ini saya ambil dari lagu yang seringkali di nyanyikan pengamen di bis, semoga ini
hanyalah kisah dalam lirik lagu saja ya, semoga kita semua tidak tergolong dalam
golongan ini, kalau ada kesamaan cerita, mohon dimaafkan karena tidak ada
unsusr kesengajaan J
Sahabat, pekerjaanmu jangan sampai menjadikanmu tidak
berkembang ya, mandeg disitu-situ saja, nanti yang ada malah P 16 seperti yang
dipaparkan di bukunya Mas Ippho: Pergi
Pagi, Pulang Petang, Pantat Peot, Pinggang Pegel, Pala Pusing, Penghasilan
Pas-Pasan, Pas Pensiun Penyakitan. Kalau seperti itu, kapan ketemu matahari?
Kapan ada waktu kita untuk bertaubat? L
Alhamdulillah, nikmat Alloh yang luar biasa besar pada akhirnya teman-teman sudah menjadi seorang S.Tr.Par, apa itu? Gatau apaan katanya tahun ini dirubah lagi yang tadinya ST.Par dan sebelumnya SST.Par, hahaha, rempong ya. Selamat ya Tango Family atas pencapaian kalian, yang diidamkan akhirnya tercapai. Tango apa? Kepanjangan dari Travel ‘N Go. Teruntuk Pa Gita yang sudah menjadi guru kehidupan, menemani keluarga ini mulai dari kepolosan di awal hingga sekarang akhirnya masih polos atau tidak J
Teman-temanku, keluargaku Tango tercinta, skuad kita yang
awalnya 23 orang dan sekarang tinggal beberapa (bisa dihitung jari), apapun pekerjaan
yang nantinya kalian dapat semoga bisa menjadi berkah, dimanapun tempatnya
semoga kalian betah, ilmunya menjadi amanah dan setiap harinya bisa menjadi
ibadah. Semoga semua sahabat-sahabatku bisa mendapatkan pekerjaan terbaik yang
memang lingkungannya bisa menjadikan lebih baik pula. Yang ingin jadi kepala
dinas pariwisata Aceh, semoga bisa menjadi ulil amri yang bijak, yang ingin
jadi PNS di Kementrian semoga bisa merubah pemerintahan ini menjadi lebih baik,
yang ingin menjadi wanita karier semoga tidak lupa bahwa karier terbaiknya
ialah menjadi seorang ibu, hehehe. Yang ingin jadi pramugari, semoga bisa
memberikan pelayanan yang baik bagi penumpang dengan ikhlas, sehingga segalanya
dicatat jadi pahala, yang ingin menuntut ilmu semoga dimudahkan dan diberi
kesabaran dalam mencarinya sehingga prosesnya menjadi berkah, yang ingin punya
restoran semoga dimudahkan jalannya, yang ingin study abroad semoga langkahnya dimuluskan sehingga mendapat tempat
terbaik, yang ingin menikah semoga ditemukan dengan jodoh dunia akhiratnya,
apalagi ni yang belum diabsen? Hehehe. Pokonya segala sesuatu yang terbaik
semoga bisa didapat ya, bukan hanya menjadi orang yang sukses namun bernilai
dan bermanfaat. Pada saat kelak kita dipertemukan, bukan pertanyaan sudah
berapa banyak uang yang dikumpulkan, melainkan sudah berapa juta orang yang
sudah kamu berikan manfaat berupa lapangan pekerjaan, inspirasi dan lain-lain J
Ya Alloh, tak hentinya aku menyampaikan doa… Semoga doa ini
bisa menjadi kenyataan yang indah. Selamat menempuh hidup baru Tango family, I’ll miss U
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)