Sahabat pernahkah merasa kecanduan? Kalau dibilang kecanduan
itu identik dengan ketergantungan hal yang berbau negatif ya, dalam Wikipedia, Kecanduan atau ketagihan adalah
saat tubuh atau pikiran kita dengan parahnya menginginkan atau
memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik. Kecanduan juga bisa dipandang
sebagai keterlibatan terus-menerus, kenikmatan dan kepuasanlah yang pada
awalnya dicari, namun perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau
aktivitas itu agar seseorang merasa normal. Intinya, CANDU adalah sesuatu yang
membuat kita ingin hal tersebut terus-menerus. Oya kalau kecanduan menulis?
Bahayakah?
whoaaa candu atau racun? |
Inilah yang sedang saya rasakan, entah penyakit ini datang
darimana. Saya sendiri mengakui bahwa didalam dunia menulis ini masih awam dan
masih pemula sekali, namun apadaya, candu ini tiba-tiba menghampiri dan mengapa
datangnya pada pemula?
Hal ini saya rasakan saat saya meninggalkan rumah untuk
beberapa hari terakhir, saya bilangnya si safar, hihihi, rasanya ingin cepat
pulang. Karena apa? Karena tak kuat menahan jari manis ini menari-nari diatas
keyboard laptop tua saya yang usianya sudah setara anak PAUD. Dalam diam saya,
fikiran untuk menulis banyak sekali, secara otomatis sudah terkonsep tanpa saya
fikirkan. Saya saja heran, kenapa bisa begini, apakah ini akan menjadi beban
hidup kalau saya tidak mengobatinya? Obatnya ya dengan menuangkan apa yang ada
dalam fikiran saya. Mau tidak mau harus saya tuliskan, karena kalau tidak
akibatnya akan fatal L
saya seperti mengalami gangguan kejiwaan stadium awal, rasanya jiwa ini gelisah
jika tidak menulis dan merasakan ada sesuatu yang hilang ketika ide, pemikiran,
observasi dan pengalaman ini tidak dituangkan dalam tulisan. Setidaknya,
menulis bisa melepaskan kegundahan dalam fikiran ini, kalau kata orang sunda
mah “asa bucat bisul.”
Terkadang saya heran, sebetulnya apa si yang saya tulis?
Hehehe, ya intinya lebih pada sharing pengalaman dari diri saya, baik dari
hasil membaca, mengamati lingkungan, observasi langsung dan banyak hal lain. Harapannya
dengan menulis ini bisa menjadi motivasi dan mengembangkan diri, sekalipun
orang lain tidak membaca, setidaknya saya sendiri sebagai pembaca setia dalam
menemani kesendirian ini. Saat saya bisa menuntaskan sebuah tulisan dan
mempostingnya di blog, perasaan bahagia muncul dan rasa ini seperti
melayang-layang layakanya orang yang kecanduan narkoba kali ya, bisa ngefly gitu, hahaha.
Oya sahabat, terkadang godaan untuk malas menuangkan ide
dalam bentuk tulisan menghambat
kecanduan itu. Apalagi kesibukan aktivitas yang
memberikan pengaruh besar, ini bisa menjadikan menulis hanyalah aktivitas di
waktu senggang, kalau sudah seperti ini nanti ujung-ujungnya muncul rasa malas
dan malah hilang deh candunya. Hambatan lain juga muncul apabila sulit
menuliskan apa yang ada dalam pikiran saya menjadi bentuk tulisan. Dalam otak
ini banyak sekali ide, namun bingung harus tulis yang mana dulu dan bagaimana
mengawalinya (nah memang permulaan itu suka sulit ya J ) keadaan inilah yang membuat
saya stress, dan suka uring-uringan sendiri. Hambatan yang saya alami dan
mungkin tidak dialami oleh sahabat adalah saat mencari signal internet,
bermodal hp jadul yang saya gununkan untuk tathering
wifi dan saya harus istiqomah menyimpan hp itu di tempat yang memang
terdapat signal, saya simpan diatas lemari, diatas kulkas, ditempel pakai
lakban, aneh-aneh deh pokonya, karena di rumah saya susah sekali signal
internet, tapi selangkah keluar dari rumah busehhh banyak dan luber, hehehe,
kendala lain ada pada laptop yang sudah tua ini dengan baterai yang sudah bocor,
dikamar saya tidak ada colokan (karena Bapak tidak mau memasang colokan, dengan
dalih bahwa kamar digunakan untuk istirahat, jangan diganggu aktivitas lain),
jadi mau tidak mau kalau saya menulis ya di depan ditemani suara bising
kendaraan di depan rumah. Tapi saya nikmati saja, nangkring di depan laptop kesayangan bisa seperti jam kerjanya
orang kantor, bahkan lebih. Namun Alhamdulillah, saya sudah meminta izin pada
Bapak untuk menjadi penulis di blog ini dan restunya Bapak menjadikan beliau
tidak risih jika saya mantengin terus
laptop, hihihi.
Jadi, kecanduan menulis bahaya atau tidak? Kalau dampaknya
membuat kita menjadi lebih baik ya artinya itu tidak membahayakan, jika hal ini
ternyata membuat saya merasa memiliki bakat menulis yang belum terasah, siapa
tau kalau terus diasah akan menghasilkan karya-karya hebat, siapa tau kan saya
jadi penulis kelas dunia yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain, bisa
menginspirasi dan bisa memotivasi, hihihi (Aamiin Allohuma Aamiin), SIAPA
TAU??? Jikalah menulis ini suatu indikator yang menunjukkan produktivitas
seorang penulis pemula, hal ini akan menjadi kabar baik untuk saya yang masih
berproses menuju tingkat kecanduan selanjutnya.
Namun perlu diperhatikan juga ya sahabat, jika candu ini memberikan efek negatif seperti
melupakan aktivitas yang lain seperti ibadah, bekerja, belajar, membantu orang
tua (misalnya: nyapu, ngepel, cuci piring, memasak), berbagi waktu dengan
keluarga dan lain-lain, namanya bukan candu lagi, melainkan keracunan menulis,
racun kan lebih bahaya. Jadi, semuanya bergantung pada dampak yang didapat,
pilih yang mana? Pilih yang baik-baik aja deh J
Semoga bermanfaat ya sahabat, semoga candu ini bisa menular
pada kalian semua, hihihi….
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)