Wednesday, December 24, 2014

0 Mempelajari Etika Makan

Yang namanya belajar itu asyik ya, apalagi mempelajari hal yang kita sukai atau hal yang membuat penasaran, buat greget. Tapi, ada ga belajar yang buat ga asik alias bête? Ya bagi saya belajar makan L Kenapa? Simak yuk.

rempong ya
Ini diambil dari pengalaman saya mengikuti acara pelatihan Table Manner beberapa waktu lalu, memang ini bukan yang pertama tapi kali ini saya merasa berbeda, kenapa? Karena entah saya berperan sebagai apa di acara ini, hehehe. Mengingat tiga stengah tahun silam saya datang ke tempat ini untuk test scholarship (walau akhirnya ga dapet) eh taunya kali ini saya dijamu sebagai tamu, dikasih welcome drink gitu deh pas baru turun (berasa orang penting, padahal masih bau kencur dibanding dua pendamping lainnya), saya hanya bisa menahan tawa, asli rasanya ingin ngakak kenceng tapi kan sebagai wanita gaboleh ya , mesti dijaga L namanya juga hidup ya, rahasia Alloh, siapa menyangka keadaan akan berubah dan siapa tau juga kelak saat saya kesana lagi saya sudah jadi donator disana hehehe Aamiin.

Langsung pada pembahasannya ya, Table Manner adalah etika di meja makan, manners atau etiquette (etiket) sendiri merupakan ketentuan sopan santun dalam bersikap dan berperilaku dalam pergaulan hidup manusia. Ketentuan-ketentuan dalam etiket seringkali berbeda di setiap Negara, bangsa atau suku bangsa. Sudah menjadi tuntutan dalam kehidupan modern untuk kita mempelajari etiket yang berlaku umum agar kita dapat diterima di manapun kita berada. Ya kan biasanya dari manners/etiquette seseorang, dapat diketahui sifat, kepribadian, wawasan dan keluasan pergaulan orang tersebut. Jenis etika sendiri terdiri dari berbagai hal, salah satu yang akan dibahas dalam artikel ini tentunya etika di meja makan.

Dalam pengantar table manners, tepatnya dalam jamuan makan resmi terdapat banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah: Cara berpakaian dan berpenampilan, cara duduk, cara menggunakan peralatan makan, cara makan/minum, cara berbicara, cara menggunakan alat komunikasi dan lain lain. Dalam cara berpenampilan harus disesuaikan dengan acara tersebut, perlengkapan yang hendak dibawa, ya banyak hal deh pokonya, kebetulan pada acara ini saya salah kostum alias saya pakai gamis, hahaha. Gapapalah, yang penting kerudung saya ada bunga-bunganya (lah apa hubungannya). Harus memperhatikan juga cara duduk, ya meskipun tertutup taplak meja tetap saja akan terlihat oleh yang lain baik dari samping kanan kiri, depan atau belakang jika kursi kita terlalu jauh dari meja, kaki ditumpangkan di atas kaki lain (di atas kaki sendiri saja tidak boleh, apalagi diatas kaki orang, hadeuhhh), yang seharusnya adalah duduk biasa sewajarnya dengan bagian tubuh yang tegak karena posisi bangku sendiri sudah disesuaikan, jangan pula kakinya diluruskan kedepan, yang ada nanti malah beradu dengan kaki orang lain. Ini nih yang paling rempong, cara menggunakan peralatan makan. Ya, eating with damn many set of forks, knives and spoons, meanwhile in islam our Prophet teaches us to using  3 fingers.Bagi yang tidak terbiasa, pasti akan kotomprang kotompreng layaknya bunyi pedang dalam acara peperangan, karena bingung sendiri mana yang harus digunakan, cara pegangnya seperti apa. Disini pula belajar cara menggunakan serbet makan yang benar, cara lap mulut aja harus benar ibarat kaya jaim gitu deh, cara makan roti, soup, minum dan cara izin ke toilet pun perlu diperhatikan, terutama saat masuk ke bangku harus dari arah mana, naro tas dimana. Cara bicara juga perlu tekniknya ya sahabat, ngobrol dengan topik yang ringan dengan mulut yang tidak terbuka lebar, yang pasti jangan maenan hp, apalagi sempet-sempet check in di path, hahaha.

Itulah serangkaian gambaran umum acara table manner kali ini, selama kurang lebih tiga jam duduk di meja makan dengan penuh aturan, dengan menu makanan yang pastinya awam bagi yang baru merasakan, ada pula yang merasa tidak kenyang karena tanpa nasi (orang Indonesia bingiiitss, padahal makan macem-macem, tetep aja bilangnya belum berasa makan kalo belum makan tanpa nasi). Kalau makan ribet gini, kita nyaman ga? Ya namanya juga belajar, tidak ada salahnya mempelajari budaya luar, namun balik lagi pada pemahaman mengenai modernisasi yang saat ini datangnya sudah seperti hujan *keroyokan, zaman yang begitu luar biasa, sehingga kebudayaan luar bisa dengan mudahnya masuk ke budaya ketimuran kita. Islam sendiri saat ini sedang dijajah melalui 3F, Fun, Food, Fashion, ya kalau ditilik-tilik sadar tidak sadar memang iya, harusnya si bilang iya banget, kebangetan kalau yang tidak sadar L Jika cara makan seperti diatas, termasuk tidak? Wallohu A'lam Bishowab…

Yang pasti sebagai umat islam, mempunyai adab tersendiri ketika makan, ini yang saya kutip dari salah satu buku. Ketika hendak makan, ada dua belas perintah yang sangat baik untuk diikuti dan selayaknya setiap orang muslim mengenalnya. Empat dari perintah itu wajib hukumnya, empat sunah dan empat berikutnya merupakan tanda-tanda kemuliaan.

Adapun empat perintah wajib adalah:
  1. Pengenalan dan pengetahuan pada Alloh (mengetahui bahwa semua nikmat berasal dariNya)
  2. Ridha terhadap nikmat-nikmat Alloh
  3. Memulai dengan membaca Bismillaahir ramaanir rahiim
  4. Memulai dan mengakhiri dengan bersyukur pada Alloh
Adapun empat oerintah yang sunah dalah:
  1. Berwudhu sebelum makan
  2. Duduk dengan bertumpu pada bagian sebelah kiri
  3. Makan dalam kondisi duduk
  4. Makan dengan tiga jari
Adapun empat perintah dengan tanda-tanda kemuliaan adalah:
  1. Makan apa yang ada dihadapanmu
  2. Makan dengan suapan kecil
  3. Mengunyah makanan dengan baik sampai halus
  4. Jangan memandang wajah orang lain ketika makan
Yaaa, itulah yang seharusnya kita jalankan, table manner syariah ala Rosul. Namun dari table manner diatas, kita bisa mengambil pelajaran penting yang memang sesuai dengan yang telah diajarkan pula. Hal yang membuat saya merasa disayangkan adalah saat banyak makanan yang tersisa, saya suka sedih kalau ada itu, rasanya ingin saya habiskan tu punya orang, tapi apadaya kan perut saya juga terbatas dan Alloh tidak menyukai yang berlebihan. Luar biasa kan islam? Jangankan makan, hal-hal yang cakupannya lebih kecil saja ada aturannya, beruntungnya kami semua menjadi seorang muslim yang semoga menjadi muslim yang taat.

Jadi intinya, ambilah hal-hal penting ya sahabat. Bukan kesalahan jika kita mempelajari acara table manner, ya barangkali ada kesemapatn di undang makan oleh Presiden kan jadi ga malu-maluin banget karena sudah tau etikanya seperti apa, ada kesempatan belajar ya ambil saja apalagi kalau gratis alias ada yang bayarin kaya saya, ga kefikiran ikut acara ini tau-tau mendadak diajak untuk mendampingi adik-adik, kan enak, hahaha kembali pada prinsip awal seseorang yang belum berpenghasilan, jika bisa gratis, kenapa harus bayar? 

0 comments:

Post a Comment

Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates