Yang namanya belajar itu asyik ya, apalagi mempelajari hal
yang kita sukai atau hal yang membuat penasaran, buat greget. Tapi, ada ga belajar yang buat ga asik alias bête? Ya
bagi saya belajar makan L
Kenapa? Simak yuk.
rempong ya |
Ini diambil dari pengalaman saya mengikuti acara pelatihan Table Manner beberapa waktu lalu, memang
ini bukan yang pertama tapi kali ini saya merasa berbeda, kenapa? Karena entah
saya berperan sebagai apa di acara ini, hehehe. Mengingat tiga stengah tahun
silam saya datang ke tempat ini untuk test scholarship (walau akhirnya ga dapet) eh taunya kali ini saya dijamu sebagai tamu, dikasih welcome drink gitu deh pas baru turun (berasa orang penting,
padahal masih bau kencur dibanding dua pendamping lainnya), saya hanya bisa
menahan tawa, asli rasanya ingin ngakak kenceng tapi kan sebagai wanita gaboleh
ya , mesti dijaga L
namanya juga hidup ya, rahasia Alloh, siapa menyangka keadaan akan berubah dan
siapa tau juga kelak saat saya kesana lagi saya sudah jadi donator disana
hehehe Aamiin.
Langsung pada pembahasannya ya, Table Manner adalah etika di meja makan, manners atau etiquette (etiket) sendiri merupakan ketentuan sopan
santun dalam bersikap dan berperilaku dalam pergaulan hidup manusia.
Ketentuan-ketentuan dalam etiket seringkali berbeda di setiap Negara, bangsa
atau suku bangsa. Sudah menjadi tuntutan dalam kehidupan modern untuk kita
mempelajari etiket yang berlaku umum agar kita dapat diterima di manapun kita
berada. Ya kan biasanya dari manners/etiquette
seseorang, dapat diketahui sifat, kepribadian, wawasan dan keluasan pergaulan
orang tersebut. Jenis etika sendiri terdiri dari berbagai hal, salah satu yang
akan dibahas dalam artikel ini tentunya etika di meja makan.
Dalam pengantar table
manners, tepatnya dalam jamuan makan resmi terdapat banyak hal yang harus
diperhatikan, diantaranya adalah: Cara berpakaian dan berpenampilan, cara
duduk, cara menggunakan peralatan makan, cara makan/minum, cara berbicara, cara
menggunakan alat komunikasi dan lain lain. Dalam cara berpenampilan harus
disesuaikan dengan acara tersebut, perlengkapan yang hendak dibawa, ya banyak
hal deh pokonya, kebetulan pada acara ini saya salah kostum alias saya pakai
gamis, hahaha. Gapapalah, yang penting kerudung saya ada bunga-bunganya (lah
apa hubungannya). Harus memperhatikan juga cara duduk, ya meskipun tertutup taplak
meja tetap saja akan terlihat oleh yang lain baik dari samping kanan kiri,
depan atau belakang jika kursi kita terlalu jauh dari meja, kaki ditumpangkan
di atas kaki lain (di atas kaki sendiri saja tidak boleh, apalagi diatas kaki
orang, hadeuhhh), yang seharusnya adalah duduk biasa sewajarnya dengan bagian
tubuh yang tegak karena posisi bangku sendiri sudah disesuaikan, jangan pula
kakinya diluruskan kedepan, yang ada nanti malah beradu dengan kaki orang lain.
Ini nih yang paling rempong, cara menggunakan peralatan makan. Ya, eating with damn many set of forks, knives
and spoons, meanwhile in islam our Prophet teaches us to using 3 fingers.Bagi yang tidak terbiasa, pasti
akan kotomprang kotompreng layaknya bunyi
pedang dalam acara peperangan, karena bingung sendiri mana yang harus
digunakan, cara pegangnya seperti apa. Disini pula belajar cara menggunakan serbet makan yang benar, cara lap mulut
aja harus benar ibarat kaya jaim gitu deh, cara makan roti, soup, minum dan
cara izin ke toilet pun perlu diperhatikan, terutama saat masuk ke bangku harus
dari arah mana, naro tas dimana. Cara bicara juga perlu tekniknya ya sahabat,
ngobrol dengan topik yang ringan dengan mulut yang tidak terbuka lebar, yang
pasti jangan maenan hp, apalagi sempet-sempet check in di path, hahaha.
Itulah serangkaian gambaran umum acara table manner kali
ini, selama kurang lebih tiga jam duduk di meja makan dengan penuh aturan, dengan
menu makanan yang pastinya awam bagi yang baru merasakan, ada pula yang merasa
tidak kenyang karena tanpa nasi (orang Indonesia bingiiitss, padahal makan macem-macem, tetep aja bilangnya belum
berasa makan kalo belum makan tanpa nasi). Kalau makan ribet gini, kita nyaman
ga? Ya namanya juga belajar, tidak ada salahnya mempelajari budaya luar, namun
balik lagi pada pemahaman mengenai modernisasi yang saat ini datangnya sudah
seperti hujan *keroyokan, zaman yang begitu luar biasa, sehingga kebudayaan
luar bisa dengan mudahnya masuk ke budaya ketimuran kita. Islam sendiri saat
ini sedang dijajah melalui 3F, Fun, Food,
Fashion, ya kalau ditilik-tilik sadar tidak sadar memang iya, harusnya si
bilang iya banget, kebangetan kalau yang tidak sadar L Jika cara makan seperti
diatas, termasuk tidak? Wallohu A'lam Bishowab…
Yang pasti sebagai umat islam, mempunyai adab tersendiri
ketika makan, ini yang saya kutip dari salah satu buku. Ketika hendak makan,
ada dua belas perintah yang sangat baik untuk diikuti dan selayaknya setiap
orang muslim mengenalnya. Empat dari perintah itu wajib hukumnya, empat sunah
dan empat berikutnya merupakan tanda-tanda kemuliaan.
Adapun empat perintah wajib adalah:
- Pengenalan dan pengetahuan pada Alloh (mengetahui bahwa semua nikmat berasal dariNya)
- Ridha terhadap nikmat-nikmat Alloh
- Memulai dengan membaca Bismillaahir ramaanir rahiim
- Memulai dan mengakhiri dengan bersyukur pada Alloh
- Berwudhu sebelum makan
- Duduk dengan bertumpu pada bagian sebelah kiri
- Makan dalam kondisi duduk
- Makan dengan tiga jari
- Makan apa yang ada dihadapanmu
- Makan dengan suapan kecil
- Mengunyah makanan dengan baik sampai halus
- Jangan memandang wajah orang lain ketika makan
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)