Hari ini adalah hari guru, tapi ada yang saya herankan ko
banyak sekolah yang diliburkan? Jadi makkna hari guru berubah menjadi hari
tanpa guru, duh. Guru itu pahlawan tanpa tanda jasa tapi sebetulnya banyak
sekali jasa yang sudah diberikan, rela meluangkan waktunya demi anak didik dan
mulianya karena menghabiskan banyak suara agar ilmunya bisa sampai kepada para
siswa, sungguh luar biasa perjalanan guru.
Hari-hari indak menjadi pendidik |
Namun yang saya sesalkan mengapa banyak generasi penerus yang
menganggap guru sebagai ladang penghasilan? Saya sudah menanyakan kepada
beberapa teman mengenai alasan mereka mengambil jurusan pendidikan guru di
kuliahnya, jawabannya apa? Guru kan sekarang hidupnya terjamin, apalagi kalau
sudah jadi PNS, ada sertifikasi, wah mantap kan. Subhanalloh, ko jadi begini
ya? Kalau fikirannya sudah tertuju pada uang, dikhawatirkan apa yang dilakukan
tidak akan berkah. Pesan Bapak saya kalau melakukan segala hal jangan berorientasi
pada uang, hindari mengejar jumlah nominal, namun selalu berusaha yang terbaik,
biarlah uang yang mengikuti. Jika kita mengejar uang, kita akan dipermainkan
oleh uang, kalo sudah dipermainkan uang, kerusakan akan terjadi dimana-mana.
Nah, yang saya rasakan memang iya harus seperti itu.
Pesan untuk saya pribadi, janganlah menodai pekerjaan guru
dengan embel-embel uang yang didapat. Pernah ada diskusi saat saya belajar di
kelas Step One Morning,materi
pembahasannya mengenai guru dan penghasilannya yang sekarang sudah melangit.
Bolehkah? Bagi saya si ya boleh, guru sudah memberikan dedikasi yang besar bagi
kemajuan bangsa, apa salahnya mereka mendapatkan apresiasi berupa kesejahteraan
hidup. Setau saya dulu, kehidupan guru itu sulit, tidak seperti zaman sekarang.
Mau menjadi seorang guru dianggap pekerjaan yang berpenghasilan kecil, coba
sekarang bagaimana? Banyak guru dengan investasi dimana-mana, kendaraan mewah,
rumah mewah, kehidupannya tercukupi, bolehkah? Saya jawab, boleh! Semua ada
saatnya, ada masanya, ada caranya, mungkin saat ini saatnya para guru mencicipi
kehidupan yang lebih baik, namun jangan sampai dengan banyaknya uang yang
didapat dari segala macam tunjangan, gaji bulanan serta sertifikasi bisa
melalaikan anak didiknya.
Bergantung pada individu masing-masing ya, semoga seluruh
guru, calon guru dan semuanya menjadikan profesi guru itu betul-betul Lillahit’ala. Semuanya karena Alloh,
niat untuk menyampaikan ilmu, bukan hanya menyampaikan melainkan bisa membentuk
karakter anak didiknya lebih baik, bisa menginspirasi sehingga siswa bisa
termotivasi. Mempunyai prinsip untuk mendidik, bukan hanya mengajar sebatas
menjelaskan, mendikte lalu memberikan tugas(hal ini sudah kuno), sehingga output siswanya bisa berakhlak. Jangan
hanya pintar dalam akademik, melainkan harus diimbangi dengan akhlak yang baik
pula sehingga setiap siswanya bisa bermoral.
Banyak orang pintar di Indonesia, namun tak berakhlak, lambat
laun hal ini akan menjadi bom waktu bagi negara kita, yang nantinya akan
meledak dan menghancurkan kehidupan. Naudzubillah…
Pendidikan mempunyai peran
penting dalam kemajuan bangsa dan guru adalah salah satu unsur penting pula
didalamnya. Harapan saya, di hari guru ini kualitas guru akan lebih baik dan semakin
baik, agar kualitas anak didiknyapun bisa jauh lebih baik. Sudah banyak dana yang
digelontorkan oleh Negara untuk memberikan apresiasi pada guru, semoga hal ini tidak
melalaikan namun semakin memberikan semangat mendidik siswa. Meskipun kurikulim
sekarang sedikit membingungkan, saya pelajari sedikit sudah ketawa-ketawa
sendiri, namanya “kurtilas”, untuk saya bukan “kurikulum tiga belas”, namun
dipelesetkan menjadi “kurikulm tidak jelas” hehehe. Membenahi pendidikan bukan
hanya tugas Negara, melainkan tugas kita semua. Jangan hanya komentar, lebih
baik diiringi dengan memberikan solusi, lebih baik lagi solusinya itu adalah kita
yang terjun langsung, sudahmah kita tahu permasalahannya jadi kan semakin mudah
pula untuk berperan,
Menjadi seorang guru mempunyai tanggung jawab besar kelak di
akhirat, apakah setiap ilmunya adalah benar, baik dan bermanfaat? Bagi saya, guru bukan hanya yang ada di
sekolah melainkan dirumah, ada guru kehidupan yang sejak lahir sudah mendidik
saya, yaitu orang tua. Ada guru terbaik yang selalu mengajarkan saya arti
kehidupan, yaitu pengalaman. Ada guru-guru lain yang menginspirasi yaitu
orang-orang hebat di sekeliling saya. Terimakasih semua guru, semoga apa yang
telah diberikan bisa menjadi investasi akhirat kelak, aamiin…
Sahabat, doakan saya ya kelak bisa mendirikan sekolah gratis
untuk masyarakat umum. Berbekal dengan apa yang saya miliki sekarang,
menggantungkan semuanya pada Alloh semoga Alloh meridhoi keinginan saya untuk mencerdaskan
bangsa, mencetak anak-anak cerdas yang mempunyai akhlak mulia, bertindak
berlandaskan pedoman islam, dengan kurikulum yang saya buat sendiri mengadopsi
dari kurikulum yang ada di berbagai Negara maju namun berbasis islam, yang
pastinya membuat belajar itu mengasyikkan, bukan memberatkan, jadi anak-anak
bisa betah dan merindukan belajar. Tidak ada salahnya mempunyai impian tinggi
kan? Kalo impiannya belum tercapai, setidaknya saya masih jatuh di bintang.
Saling mendoakan ya sahabat, sekalipun saya belum bisa mewujudkannya karena
sudah dipanggil terlebih dulu oleh Alloh, setidaknya sahabat semua atau nanti
keturunan saya bisa mewujudkan impian indah ini. Misal saya belum mampu
mendirikan sekolah untuk umum, siapa tau saya diberi kesempatan untuk
mendirikan sekolah terbaik untuk anak-anak saya kelak J
Sama say cita2nya..
ReplyDeletePengen mendirikan tempat belajar, tempat mengaji, perpustakaan/taman baca
belajar berbagi ilmu..indahnyaaaaa...
Mudah2an bisa tercapai ya sayang..
dengan segenap kemampuan yang kita punya..
mudah2an Allah memberikan kemudahan yaa..
dan mengabulkan semua keinginan dan niat baik kita..aamiin ya allah
Semoga Alloh dengar dan Alloh ridhoi ya :)
Delete