Tuesday, November 25, 2014

0 Belajar Untuk Menyampaikan

Kita harus memahami orang lain, karena tidak semua sama. Beda kepala, beda pemikiran, beda tingkah laku dan beda yang lainnya. Anak kembar satu Bapak Ibu saja beda, apalagi yang beda keturunan? Segala beda itulah yang menghiasi dunia. Begitu pula dengan peminatan setiap orang, ada yang suka baca, ada juga yang lebih suka mendengar. Jadi, tugas kita kalau mau diterima dalam lingkungan manapun, harus bisa memahami mereka, salah satunya dalam hal bisa membuat tulisan, harus bisa juga untuk menyampaikannya.

Semoga setiap yang diucapkan adalah kebaikan
Berangkat dari pariwisata, yang mendidik karakter kita untuk bisa berbaur dan bisa asyik kepada siapapun menjadikan saya harus seperti itu, sama halnya dengan berbicara di depan banyak orang, baik yang kita kenal maupun orang lain yang sebelumnya tidak kita ketahui. Apalagi orang-orang dihadapan kita lebih pintar, lebih tua, lebih banyak pengalaman dan lebih-lebih yang lain, sudah jangan khawatir, Alloh selalu bersama kita.

Belajar  menjadi presenter yang baik itu bukan hal yang mudah, bukan pula hal yang sulit, yang penting kita terbiasa berbicara di muka umum, Inshaa Alloh akan mudah pula. Harus dipelajari teknik saat orang yang kita ajak bicara sudah merasa bosan, bagaimana mengatasinya, jadilah orang yang peka dan tahu diri. Jangan hanya mau dipahami, tapi lebih baik selalu belajar memahami agar kita belajar untuk tidak egois, mengalah tidak apa-apa asal mengalah untuk menang J

Ada juga dampaknya karena saya sering melihat presentasi Ust. Felix Siauw di youtube. Jadi ketularan bicaranya terlalu cepat dan suka bilang “gitu kan ya?”, hehehe. Saat saya tanyakan, apa bicara saya terlalu cepat? Jawabannya, iya Bu. Hahahaha. Namanya masih belajar, pasti masih banyak kekurangan dan keterbatasan, tapi saya selalu berusaha untuk mempersiapkan yang terbaik. Semoga usaha saya Alloh mudahkan ya, bagaimanapun cara bicara di depan, semoga informasi yang disampaikan bisa diterima dan bisa difahami dan kembali lagi jadi bisa bermanfaat.

Terkadang, saat sedang sendiri ya saya bicara sendiri, ini yang saya pelajari dari 6 tahun silam saat belajar guiding. Menghindari gemetar, menghindari tatapan lawan bicara dan menghindari hal-hal lain yang akan mengganggu konsentrasi harus juga dipelajari dalam teknik komunikasi. Mana yang mau dipilih, komunikasi satu arah atau dua arah? Selain mempelajari itu juga harus diperhatikan dalam memanage waktu bicara di depan, saya pernah belajar dari seorang yang saya bilang cukup expert ya hehehe. Bagaimana memaksimalkan waktu bicara 5 menit, tidak kurang dan tidak lebih, harus pas. Pelajaran ini sangat berharga karena ini mengajarkan kita disiplin terhadap kesempatan yang dimiliki. Tidak boleh lebay, tidak boleh kurang juga pokoknya takarannya harus sesuai, bagaimana caranya? Pertama-tama ya diwaktu, pembukaan berapa lama, intinya berapa lama dan penutupnya berapa lama, kita sebagai instrument utamanya, kita yang memegang peranannya. Dikira-kira dan dibiasakan. Terimakasih guru hidupku telah mengajarkanku saat itu di ketan. Semoga segala ilmu yang telah diajarkan bisa menjadi amal yang tak akan pernah terputus ya.

Hal apapun yang kita pelajari, usahakan diniatkan untuk peningkatan kapasitas diri. Kemampuan diri seseorang dapat berkembang melalui lingkungannya yang mendukung, carilah lingkungan yang bisa mendukung kita untuk terus lebih baik ya sahabat. Sekian dari saya yang masih harus banyak belajar, Haturnuhun J

0 comments:

Post a Comment

Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates