"Aku percaya
dibalik gerbang itu akan ku temukan dunia baru. Dunia yang lebih luas daripada
samudera, lebih tinggi daripada puncak jaya wijaya, lebih menantang dari
barisan-barisan tebing tinggi yang menghadang tekadku! Aku percaya, justru
dibalik gerbang itu cita-cita aku tanak sampai matang, hingga terwujudlah
impianku."
Calon ibu dari banyak anak, hehe |
Ingat di bulan Juli tahun 2011, saya membaca cover belakang
salah satu buku di Gramedia, saya tuliskan di status fb saat saya akan memasuki
dunia perkuliahan, yang tadinya sudah terdaftar di perbankan syariah tiba-tiba
diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah dengan peminatan asal saya, yaitu
pariwisata. Dan sekarang, dalam tulisan ini saya kembali menuliskannya, karena
sepenggal paragraf dalam buku itu begitu mempunyai makna yang dalam bagi saya
pribadi.
Saat ini saya sedang menapaki dunia baru, yang memang sudah
saya dambakan untuk mencicipinya dan Alloh baru memberikan kesempatannya saat
ini, iya karena Alloh tahu, saat inilah yang memang tepat, sebelumnya saya
harus digodok dulu, agar kompeten. Hehehe.
For me, the highest
phase in life is when u’re done with yourself & start sharing all ur
knowledge to inspire people.
Menginspirasi orang lain bukan berarti kita show off dengan apa yang telah kita
rasakan, melainkan berbagi kepada yang lain atas apa yang telah kita raih.
Meskipun belum sempurna, namun dengan menyampaikannya kepada yang lain akan
menyempurnakan. Tujuan saya menginspirasi orang lain agar membantu mereka untuk
bisa bertindak, bermimpi dan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, tentunya
memberikan semangat kepada mereka yang kondisinya masih labil, kondisi yang
beberapa tahun lalu saya rasakan. Dengan berkaca pada diri sendiri, saat usia
seperti itu, apa yang dibutuhkan, sebisa mungkin saya penuhi untuk disampaikan.
Betul-betul usia mereka adalah usia remaja yang akan menapaki dewasa, peran
saya ingin mengarahkan ke arah yang baik, jangan sampai mereka terbawa arus
liar yang bisa membanya ke lembah hitam, saya harus menerapkan
pendekatan-pendekatan yang jitu, yang bisa diterima yaitu pendekatan secara
persuasif, hehehe. Memang pengalaman saya masih cetek, tapi ada hal yang bisa
saya bagikan kepada mereka.
Jika ilmu kita pendam sendiri, mau dibawa kemana? Dengan
kita berbagi ilmu yang dimiliki, Inshaa Alloh akan berkah dan akan memotivasi kita
untuk belajar dan terus belajar, semoga ini menjadi dunia baru yang akan
memberikan manfaat bagi saya pribadi khususnya dan bagi orang lain pula. Salah
satu impian saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, esensi
bermanfaat dan dimanfaatkan memang beda, namun bagi saya yang penting sama-sama
ada manfaatnya. Jika bermanfaat maknanya kita secara ikhlas melakukannya, namun
dimanfaatkan berarti orang lain memanfaatkan kita tanpa kita ketahui, itu sih J
Bukankah Rosul bersabda, “Khairunnas anfa’uhum linnas” yang
artinya “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak memberi
manfaat bagi orang lain.” Mengajarkan
kita untuk mempunyai pola hidup yang ideal, bisa menyeimbangkan aspek individu
dan sosial. Bisa bermanfaat untuk orang lain namun masih memperhatikan hak-hak
pribadi, sebuah konsep kehidupan yang ditawarkan oleh agama islam, begitu
sempurna yah sahabat, beruntungnya kita termasuk orang islam, semoga termasuk
pula pada golongan ini, aamiin…
Menjadi seorang pengajar beda dengan pendidik, jika pengajar
hanya bertindak agar orang lain mengerti dan paham terhadap suatu hal, sebatas
mentransfer ilmu yang dimiliki, sedangkan pendidik berupaya untuk membentuk
moral, perilaku dan pastinya berakhlak. Harapan saya bisa menjadi pendidik
dengan hasil akhir memberikan dampak yang baik dan merubah pola fikir menjadi
lebih baik lagi sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya, bukan
hanya untuk mereka sendiri melainkan untuk orang lain pula, bisa menciptakan
orang-orang cerdas namun berakhlak mulia, jadi kecerdasannya tidak
disalahgunakan. Tanggung jawabnya memang berat, namun berbekal apa yang saya
punya mudah-mudahan bisa mengemban amanah ini dengan baik. Semoga ini bisa menjadi
awal dari impian saya, mempelajari ilmu itu asyik, membagi ilmu juga asyik,
segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu mengasyikan, semoga waktu yang memang
sebentar ini bisa memberikan pelajaran yang berharga bagi saya dan bisa menjadi
amal jariyah yang akan terus mengalir. Pelajaran penting karena ini akan
menjadi objek belajar saya menjadi guru untuk anak-anak saya kelak J
Terimakasih ya Alloh dan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah memberikan kesempatan saya untuk terjun di dunia baru ini. Terimakasih
juga kepada masyarakat telah membayar pajak, pajak anda mencerdaskan saya. Lalu
apa alasan saya untuk tidak mencerdaskan bangsa? Bukan saya tidak mau menjadi
orang sukses, namun saya lebih ingin menjadi orang yang bernilai, bernilai dan
bermanfaat untuk orang lain. Setiap orang mempunyai cita-cita tersendiri, yang
dapat terwujud dengan usaha dan kerja keras yang tak instan, ini baru awal,
masih panjang Riska, Dengan menyebut nama Alloh, dengan niat untuk menggapai
ridhoNya serta didukung oleh restu orang tua, Inshaa Alloh akan tercapai, Alloh
pasti akan memberikan kemudahan bagi hambaNya yang mempunyai azzam baik J
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)