Sunday, January 4, 2015

0 Nasehat Orang Tua Bagi Penuntut Ilmu

Pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak memang tidak diragukan lagi, khususnya seorang Bapak yang memegang tanggung jawab sebagai kepala keluarga dalam memberikan arahan hidup bagi putra-putrinya. Di rumah, saya tiba-tiba menemukan buku dengan judul Washooya Al Abaa’ lil Abnaa”, awalnya saya kurang tertarik dengan buku ini karena melihat dari judulnya rada ngeri gimana gitu ya, dengan tulisan bimbingan wasiat dan nasehat, hehehe, ternyata setelah dibuka isinya luar biasa cocok dengan yang akan saya hadapi karena berisikan bimbingan akhlak, budi pekerti, tuntunan dasar bagi para pelajar/penuntut ilmu. Isi dari buku ini berasal dari kitab yang disusun oleh Asy Syekh Muhammad Syakir yang diterjemahkan oleh Ust. Moh. Fairuz Masduqi dengan maksud sebagai benteng dari kemerosotan moral agar dapat dipahami oleh semua orang tua, para pendidik dan pelajar itu sendiri.

Ini bukunya, gatau punya siapa :D
Dalam tulisan ini berisikan duapuluh bagian dan 169 pesan yang ditujukan bagi penuntut ilmu, saya ambil satu pesan dari setiap bagian agar bisa menjadi pengingat bagi saya pribadi dan semoga bisa bermanfaat juga bagi sahabat semua.

Bagian pertama: Nasehat guru kepada muridnya
Wahai anakku! Apabila engkau tidak menghiasi ilmu (yang engkau miliki)dengan akhlak yang mulia, maka ilmumu (kepandaianmu) itu akan lebih membahayakanmu daripada kebodohanmu. Sebab orang yang bodoh itu bisa saja dimaafkan karena kebodohannya. Tetapi orang yang berilmu (pandai) itu tidak akan dimaafkan oleh sesame manusia, jika ia tidak menghiasi dirinya dengan budi pekerti yang baik (akhlakul karimah)

Bagian kedua: Pesan taqwa kepada Alloh Yang Maha Agung
Wahai anakku! Sesungguhnya dalam menjalankan ketaatan kepada Alloh itu mengandung (berbagai) kenikkmatan dan kebahagiaan yang tidak dapat dirasakan kecuali dengan latihan melatih diri dan ikhtiar. Berusahalah dalam menjalankan ketaatan kepada Tuhanmu dengan cara latihan beberapa hari agar engkau dapat merasakan kelezatan berbakti kepada Alloh, sehingga engkau dapat mengetahui ketulusanku dalam menasehatimu

Bagian ketiga: Hak/Kewajiban terhadap Alloh dan RosulNya
Wahai anakku! Kewajibanmu pertama kali terhadap Alloh yang menciptakanmu, yang Maha Luhur dalam segala hal, ialah mengetahui sifat-sifatNya yang Maha Sempurna, bersungguh-sungguh mentaatiNya dengan melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Dan engkau hendaknya benar-benar yakin bahwa kebaikan itu adalah sesuatu yang dipilih untuk dirimu sendiri. Jangan sampai kesenangan dan kepatuhan kepada seseorang dapat menghalangi kepatuhanmu kepada Alloh

Bagian keempat: Beberapa hak dan kewajiban terhadap orang tua
Wahai anakku! Sesungguhnya orang yang paling cinta kepadamu adalah ayah ibumu yang telah mendidik dan memeliharamu sejak kecil dan telah menuntunmu dengan baik dalam mendidikmu, sehingga engkau menjadi salah seorang penuntut ilmu agama. Oleh karena itu, terimalah nasihat-nasihat ayahmu (ibumu) karena dialah yang lebih mengetahui tentang apa yang akan kau hadapi daripada engkau sendiri. Dan ia juga mengetahui sesuatu yang mendatangkan kemanfaatan dan kemudhorotan atas dirimu. Allohlah yang menguasai hidayah, pertolongan dan kebaikanmu

Bagian kelima: Beberapa hak dan kewajiban terhadap teman
Wahai anakku! Imam Abu Hanifah pernah ditanya (oleh muridnya): “Bagaimana caranya tuan dapat memperoleh ilmu yang seluas itu?” Beliau menjawab: “saya tidak malas mengajar (menyampaikan ilmu) dan tidak malas pula belajar (menggali ilmu agama)

Bagian keenam: Adab menuntut ilmu
Wahai anakku! Hiasan ilmu itu adalah tawadhu (merendahkan diri) dan sopan santun. Barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Alloh, maka derajatnya diangkat olehNya. Alloh akan menjadikan seluruh makhlukNya cinta kepadanya. Tetapi barangsiapa yang bersikap sombong dan berakhlak jelek, maka jatuhlah martabatnyadalam pandangan manusia dan Alloh menjadikan orang-orang benci kepadanya bahkan hamper semua orang tidak memuliakan dan menyayanginya

Bagian ketujuh: Sopan santun belajar dan berdiskusi
Wahai anakku! Jauhilah olehmu belajar dengan cara menghafal kata-kata tanpa memahami arti dan maksudnya. Tetapi berusahalah dalam memahami arti dan maksud yang terkandung dalam kalimat tersebut, kemudian resapilah kedalam hati. Sebab pada hakikatnya ilmu itu adalah sesuatu yang engkau pahami bukan yang engkau hafal

Bagian kedelapan: Sopan santun olah raga dan berjalan di jalan raya
Wahai anakku! Sesungguhnya engkau perlu berolahraga di waktu senggang, sehingga menjadi pulih kembali semangatmu. Bila engkau hendak keluar untuk berolah raga, maka pergilah menuju tempat yang berudara bersih dari kotoran, berjalan tenang, pe;an-pelan dan tidak saling mendorong dan tidak tertawa terbahak-bahak

Bagian kesembilan: Adab dalam menghadiri pertemuan/majelis ta’lim
Wahai anakku! Apabila engkau duduk dalam satu majelis, maka jangan ikut terlibat dalam perbincangan mereka kecuali mereka mengajakmu berbicara dan janganlah engkau memulai pembicaraan jika di dalam majelis itu terdapat orang yang lebih pantas berbicara. Apabila engkau berbicara, maka berbicaralah yang haq dan jangan berbicara panjang lebar, kecuali sekedar meluruskan hujjah (pendapat, alasan). Jangan menyanggah perkatann dalam majelis itu kecuali dengan sopan dan berhati-hati. Jauhilah tertawa terbahak-bahak karena itu termasuk perilaku orang-orang yang rendah dan hina. Jangan banyak tertawa karena dapat menghilangkan kehormatan dan dapat mengesalkan hati orang lain

Bagian kesepuluh: Sopan santun ketika makan
Wahai anakku! Apabila engkau selesai makan dan minum, maka bacalah Alhamdulillah, bersyukurlah akan nikmat-nikmatNya yang telah dikaruniakan kepadamu yang tak terhitung banyaknya. Sesungguhnya Alloh lah yang telah memberimu petunjuk serta bimbingan (kea rah yang benar dan lurus)

Bagian kesebelas: Sopan santun beribadah dan masuk ke dalam masjid
Wahai anakku! Apabila engkau melihat seseorang yang shalat sedang melakukan sesuatu yang tidak engkau sukai, maka bersikaplah yang baik dan ramah kepadanya. Apabila engkau ingin menunjukan pada hokum Alloh, maka janganlah berkata kasar dan membuatnya tidak tertarik mempelajari ajaran agama. Alloh memberikan petunjuk pada orang-orang yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus

Bagian kedua belas: Keutamaan berkata jujur
Wahai anakku! Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang yang dikenal jujur di lingkungan masyarakat, keluarga dan teman-temannya tentu ucapannya akan dijadikan pedoman, sekalipun tidak ada buktinya, ia dianggap orang yang adil di kalangan orang awam dan orang-orang tertentu.  Apabila engkau ingin menjadi orang yang terpercaya, maka berusahalah engkau menjadi orang yang jujur dalam segala ucapanmu. Alloh lah yang memberikan petunjuk serta bimbingan kepadamu kepada kebenaran

Bagian ketiga belas: Keutamaan amanah (dapat dipercaya)
Wahai anakku! Sifat amanah merupakan perhiasan bagi orang-orang yang mulai dan berilmu. Sifat amanh dan sidiq adalah sebagian dari sifat Rosul

Bagian keempat belas: Keutamaan iffah (menjaga diri)
Wahai anakku! Terimalah nasihatku ini, ingatlah selalu setiap kali engkau mengalami kecenderungan melakukan sesuatu yang menyenangkan hawa nafsu, mohonlah perlindungan Alloh dari godaan syaiton yang terkutuk. Hadapkanlah dirimu kepada Alloh dengan niat yang suci, lalu mohonlah kepadaNya keselamatan, tipu daya dan bujuk rayu syaiton. Wahai anakku, Alloh lah yang menguasai dirimu dengan penjagaan dan pemeliharaanNya

Bagian kelima belas: Harga diri, keperkasaan dan kehormatan
Kemuliaan jiwa adalah lebih baik dan lebih mulia dariapada kemuliaan sebab harta. Diantara kemuliaan jiwa adalah: sikap sopan kepada orang-orang meskipun engkau hidup miskin atau melarat, sikap memperlihatkan kebutuhanmu kepada seseorang yang dekat denganmu sekalipun, sikap sabar dalam menghadapi penderitaan hidup dengan kesabaran yang terpuji, sikap tidak mengadukan kebutuhan selain kepada Tuhanmu

Bagian keenam belas: Ghibah, mengadu domba, dendam, hasud, sombong, menipu
Wahai anakku! Jadilah engkau salim (berhati bersih) dari keinginan untuk menyakiti, niscaya semua orang akan menyukai dan menyayangimu

Bagian ketujuh belas: Taubat, takut/cemas, pengharapan, sabar serta syukur
Wahai anakku! Takutlah kepada Alloh dengan rasa takut yang dapat menjadi pemisah (dinding) antara dirimu dengan perbuatan menyalahi perintahNya. Dan janganlah engkau berputus harapan dengan rahmat Alloh. Bila engkau terlanjur melakukan perbuatan dosa, maka mendekatlah kepada Alloh, baik disaat sendirian maupun disaat berhadapan dengan orang lain dan mohonlah ampun kepadaNya karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Bagian kedelapan belas: Keutamaan bekerja, usaha yang disertai dengan tawakal dan zuhud
Wahai anakku! Pelajarilah ilmu pengetahuan untukmu, yang kemudian engkau terapkan pada dirimu dan engkau ajarkan pada orang lain serta member dorongan mereka untuk mengamalkannya. Pelajarilah ilmu pengetahuan agar engkau dapat memperbaiki kehidupan dan jalan menuju temoat kembali. Janganlah engaku memperlajari ilmu tetapi ilmu itu malah membelenggu lehermu, mengikat kakimu, mempersempit ruang gerakmu serta menjadi pemisah antara dirimu dengan kebahagiaan hidupmu

Bagian kesembilan belas: Ikhlas dalam berniat karena Alloh Ta’ala dalam segala amal
Belajarlah (dalamilah) ilmu agama islam dengan niat agar bisa mematuhi hokum-hukum Alloh, tentang halal haram sehingga engaku dapat mengindari apa-apa yang diharamkan, karena Dia telah melarangmu dan engkau dapat menjalankan apa-apa yang wajib karena sesungguhnya Alloh telah memerintahkannmu untuk mengerjakannya

Bagian kedua puluh: Penutup wasiat-wasiat

Ya Alloh, curahkanlah rahmatMu kepada kami semua, hindarkanlah diri kami dari segala kesulitan, wafatkanlah kami dalam keadaan berpegang teguh pada iman yang sempurna dan berpegang teguh kepada Al Qur’an dan sunah Rosul serta Engkau ridho kepada kami. Ya Alloh, curahlanlah ampunanMu kepada kami, kepada kedua orang tua kami, guru0guru kami, teman seperjuangan kami, baik yang sudah mendahului kami mapun yang masih hidup, serta curahkan ampunanMu kepada seluruh kaum muslimin. Maha Suci Tuhanku yang memliki keperkasaan dari apa yang mereka (kaum kafir) tuduhkan. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan pada para Rosul dan segala puji hanya milik Alloh, Tuhan seru sekalian alam. Aamiin…

0 comments:

Post a Comment

Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates