Dan saya rasakan diusia yang akan menginjak kepala 2 di tahun depan bagi saya pemikiran untuk menikah itu sudah ada, saya ingin menyegerakan diri menyempurnakan ibadah dengan menjadi istri yang halal dan kelak menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya. namun keinginan itu memang terbentur dengan kontrak kuliah saya yang harus diselesaikan relebih dahulu, seiring saya bersabar, dalam waktu menunggu itulah saya mendambakan seorang laki-laki yang akan menjadi suami itu adalah imam yang terbaik yang telah Allah berikan untuk saya. Saya mendambakan seorang laki laki yang mempunyai keimanan yang tinggi, karena bisa diibaratkan keimanan adalah angka 1, dan yang lainnya (misalnya ketampanan, kebaikan, kesopanan, kekayaan, dll) itu adalah angka 0, meskipun banyak angka 0 namun tidak ada angka 1 ya tetap saja angkanya akan tetap 0, lain halnya apabila didepannya terdapat angka 1, maka apabila semakin banyak angka 0 nya akan semakin baik
Ada istilah dalam bahasa arab yaitu Ummun wa Robbatul bait yang artinya Ibu dan pengatur rumah tangga. Kata "Ibu" memang kaitannya sebagai seorang wanita kuat yang rela rela berkorban untuk ank-anaknya, selagi ibu bisa maka segala sesuatupun akan ibu lakukan, tak akan ada habisnya bila kita berbicara tentang "ibu". Saya sendiri mempunyai impian yang besar menjadi seorang ibu yang bisa menjadikan anak-anaknya menjadi seorang muslim da muslimah yang sholeh, yang kelak bisa membantu ibunya di akhirat apabila sedang mendapat siksaan, karena dengan doa dan kesholehan anaklah yang dapat membantu orangtua dalam siksaan api neraka. Menjadi seorang pengatur rumah tanggapun adalah keinginan besar saya, bukan hanya sekedar pengatur, namun seorang ibu juga harus bisa menjadi seorang manajer untuk keluarga, karena segala sesuatu didalam rumah tangga itu harus diatur sedemikian baik oleh seorang Ibu.
Impian untuk menikah muda memang telah lama saya idamkan, namun banyak yang menentangnya. Banyak bilang kalau sudah menikah tidak bisa bebas main lagi, kalu sudah menikah rezekinya terbagi-bagi, tidak bisa memberikan sebagian rezeki untuk orang tua, bebannya besar, dll. Yang saya fikirkan, hidup ini bukan tentang kita bermain, bukan tentang banyak beban ataupun bukan tentang ketidakbebasan bergaul. Namun hidup ini tenyang ketaqwaan terhadap Allah SWT. Apabila kita telah menjalankan perintah-Nya dengan menikah, maka sudah barang pasti allah akan memberikan kita kemudahan, namun itu harus diiringi juga dengan ketaqwaan kita kepada-Nya.
Mudah-mudahan impian saya ini juga merupakan impian muslimah lainnya yang akan diberikan kemudahan dan jalan oleh Allah, karena impian saya ini semata-mata mengharap keridhoan Allah.
0 comments:
Post a Comment
Cantumkan komentar yang menurut anda patut untuk dikomentari, terimakasih :)