Friday, November 11, 2011

0 mampukah saya menjadi wanita solehah???

saat ini, terbayang dipelupuk mataku bagaimana cerdasnya Ibunda Aisyah, bagaimana sabarnya Fatimah dalam menghadapi kehidupannya yang sangat sederhana, bagaimana Tegarnya Ummu Sulaim menghadapi suaminya, bagaimana Lembutnya Ibunda Khadijah ketika menenangkan Baginda Rasulullah saat beliau ketakutan dalam menerima wahyu, bagaimana Beraninya Ibunda shafiyah....


subhanallah....., aku? pantaskah aku mendapat julukan wanita sholeha????
cerdas?Tegar?Lembut?Berani? sudahkah sifat-sifat mulia itu melekat dalam diriku???
Ya Rabb, jika sifat-sifat itu belum ada dalam diriku, Izinkan aku , beri aku kemampuan tuk dapat memiliki sifat-sifat itu Ya Rabb.


Aku ingin menjadi wanita yang cerdas, walau mungkin aku tak kan pernah sanggup menyamai Ibunda Aisyah
Aku ingin menjadi wanita yang Sabar seperti Fatimah Az-Zahra, sabar dalam setiap keadaan
Aku ingin menjadi wanita yang Tegar seperti Ummu Sulaim, TEgar dalam menghadapi segala cobaan hidup
Aku ingin menjadi wanita yang Lembut, walau aku sadar tak kan sanggup aku menjadi selembut Ibunda Khadijah
Aku ingin menjadi wanita yang berani seperti Ibunda Shafiyah, berani mengatakan yang benar itu adalah benar dan yang bathil itu bathil.
Ya Rabb, bimbing aku, hingga ku dapat menjadi wanita sholeha penghias dunia penghuni Syurga Aamiin.
1 Tahun lalu ada seorang sahabat yang mengirimkan puisi dibawah ini untuk ku....
"MAMPUKAH AKU MENJADI WANITA SHOLEHA"


The beauty of a woman is not in the clothes she wears, the figure that she carries,or the way she combs her hair.
The beauty of a woman must be seen in her eyes,because that is the doorway to her heart, the place where love resides.
The beauty of a woman is not in a facial mole,
But true beauty in a woman is reflected in her soul.
It is the caring that she lovingly gives, the passion that she shows and the beauty of a woman.
With passing years-only grows!


Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama...


Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan...


Mengalir air mataku
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah
Akur dalam setiap perintah
Taat dengan ayahnya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga...


Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah....


Tabah jiwaku
Setabah umi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga
Diterik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar....
Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah....   

Thursday, November 10, 2011

0 Pemahaman saya tentang produk china di setiap lini

Menurut saya, serbuan produk China di seluruh dunia sudah benar-benar menggila. Dari produk sekecil semut sampai sebesar gajah, dari produk termurah hingga yang mahal semua ada. Dari bahan kertas sampai besi, semuanya “Made In China”. Bukan hanya indonesia, dunia pun geleng-geleng kepala dengan yang namanya China ini. Seperti kita ketahui, ada pepatah yang mengatakan, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China” memang benar dan memang ilmu dan teknologi di negeri China sangat luar biasa. China pun masuk dalam kelompok negara-negara berkembang yang sedang maju.  China sebagai negara industri terbesar kedua di bawah Amerika Serikat, dan mengalahkan Jepang yang bertahan selama puluhan tahun terakhir. Itulah China, negeri yang menyebarkan penduduknya ke seluruh dunia . Ada yang bilang “Gak salah bilang kalo China negara dengan teknologi yang maju? China kan komunis, negara miskin, negara tukang bajak produk, negara dengan produk murahan, dan lain-lain. Ya betul sekali. Anda tahu Indonesia di masa-masa Orde Baru? Tidak boleh ada yang berbau Cina. Selama 30 tahun lebih, apa yang Anda dan saya tahu tentang China? Tidak ada kan?
 Sepertinya, hanya di Indonesia saja yang bilang kalo produk China itu jelek. Mutunya tidak ada yang bagus, tapi jangan salah. siapa yang bilang, dan produk apa dulu yang jelek!  Yang penting bagaimana kita memakai produk tersebut, merawatnya. Produk bagus pun bila tidak dirawat akan hancur juga.
Sekarang produk China sudah merajalela. Jika kita lihat di toko elektronik, mencoba menawar, dan teliti label yang melekat di produknya, pasti ada tulisan “Made in China” dan produk tersebut bermerek terkenal misalnya “SONY” atau “TOSHIBA”. Bahkan produk telekomunikasi yang merajai produk dunia yaitu telepon seluler (handphone) dengan merek “NOKIA” atau “SONY ERICSSON”, pas dibuka bagian belakangnya, ada tertulis “Made in China” atau “Made by Nokia”, padahal sama saja dibuat di China.
Negara China adalah kiblatnya pembuat seluruh produk dunia. Mengapa China? Ya, karena di China, upah buruh sangat murah. Dan itulah yang dimanfaatkan para produsen barang seluruh dunia untuk membuat produknya di China, akibatnya, mereka hanya membayar sedikit biaya operasionalnya, daripada harus dibuat di negaranya. Ditanya soal kualitas? Ada 2 hal yang perlu diketahui sebelum memvonis bahwa produk China itu jelek.
Tidak heran, sebagai contoh, ada ponsel merek NOKIA, tapi kok aplikasinya persis ponsel China pada umumnya. Istilahnya Nokia China. Begitu pula dengan produk-produk yang lainnya. Tapi dengan demikian bukan berarti China tidak bisa membuat produk serupa, mereka bisa membuat produk serupa yang asli buatan negaranya, bahkan dengan mutu yang lebih bagus dari merek-merek yang sudah mendunia. Dan yang pasti, harganya murah/miring. Barang murah tapi tidak murahan.
Harus kita ingat sebenarnya kegiatan meniru bukanlah sesuatu yang memalukan. Itu merupakan sebuah proses belajar tanpa henti tujuannya adalah untuk menciptakan/menghasilkan sebuah produk yang memiiki harga semurah mungkin dan memiliki fungsi banyak mungkin (satu jenis produk multifungsi tanpa meninggalkan fungsi utamanya. Contoh : mobile phone ada tv, radio, kamera foto n video padahal fungsi utamanya buat nelpon n sms).
Yang perlu diacungi jempol adalah teknologi yang dibenamkan pada produk China. Contohnya, adalah ponsel dual SIM Card. Pertama kali ponsel dual SIM Card adalah ponsel asli buatan China, namun sekarang ditiru oleh produsen ponsel besar seperti Samsung, contohnya. Kemudian kabel USB yang bisa berfungsi sebagai charger juga sebagai penyimpan data di ponsel (micro USB atau mini USB), pertama kali adalah milik ponsel asli China, tapi sekarang, produk sekelas RIM dengan Blackberry-nya, menggunakan kabel USB dua fungsi. Hebat kan?
Strategi yang bisa kita lakukan untuk bersaing dengan produk china salah satunya adalah strategy positioning  “ada harga ada rupa”. Produk makananan China dikenal berbahaya: mainan anak beracun, komestiknya mengandung merkuri, susu mengandung melamin, perhiasan imitasi China mengandung logam berat kadmium.  Banyak yang bilang  kain batik asal China, memang murah tetapi motifnya tidak bagus, kasar, dan kainnya kalau dipakai terasa panas di badan, sedangkan kain batik di Solo motifnya cukup bagus, begitu juga kualitasnya.
Tentunya mengenal karakteristik pembeli sangat membantu dalam penentuan strategi. Pembeli dapat dibagi menjadi tiga golongan yakni: Premium ( yang mementingkan kualitas, gengsi, lifestyle dan tidak ada masalah dengan harga ), Value for Money ( yang mencari perbandingan terbaik antara kualitas yang didapat dan uang yang dikeluarkan )  dan  Economy ( harga adalah segalanya, kualitas menyusul ). Nah, produk China sebenarnya lebih diterima oleh pembeli Economy dan Value for Money. Yang jelas pembeli Premium tidak akan terpengaruh oleh produk China ini.
“Namun konsumen harus hati-hati karena produk cina itu belum tentu bagus, karena pada produknya ada faktor efisiensi yang mempengaruhi usia produk dan daya tahan terutama barang elektronik. Ada baiknya konsumen cermat memperhatikan produk China, layanan after sales service juga layak menjadi pertimbangan. Berhati-hatilah juga dengan produk yang dikonsumsi manusia seperti makanan, minuman, obat-obatan, penulis lihat beritanya cukup ngeri”
Permasalahan-permasalahan yang dapat saya tangkap tentang produk china yang menguasai semua lini
  • Mengapa produk China di Indonesia selalu dianggap produk jelek?
Saya pikir yang pintar itu adalah China. China tahu bahwa Indonesia dan penduduknya adalah bangsa yang gengsi atau bangsa yang selalu melihat merek daripada mutu, dan sering gonta-ganti produk kalau sudah bosan atau ada produk baru. Inilah yang dimanfaatkan China dengan menjual produknya ke negara Indonesia dan  dengan Asia lainnya dengan mutu yang rendah, istilahnya KW2, KW3, atau KW4, dengan harga yang sangat murah. Mereka tahu, kalau barang mereka rusak, toh dibuang dan beli lagi yang baru. Dan itu disengaja oleh China untuk mempermainkan Indonesia dengan produk-produk murahnya itu. Tapi kalau untuk konsumsi masyarakat Eropa, atau Amerika, China menjual produk dengan mutu yang terbaik. Makanya jarang mendengar orang-orang Eropa atau Amerika mengeluh bahwa produk China jelek. Mereka justru takut dengan serbuan berbagai produk China yang ada di negara mereka dengan harga murah, karena akan mematikan produk dalam negeri mereka. Istilahnya adalah praktek “dumping”.
  • Salahkah China melakukan praktek “dumping”?
 Tidak sama sekali. Karena, sekali lagi saya katakan, upah buruh di China sangat murah, dan biaya lain ada yang ditanggung oleh pemerintah, jadi mereka menjual dengan harga murah pun, mereka sudah untung. Itulah peran pemerintah China dalam industri manufaktur yang perlu dicontoh oleh negara lain, termasuk Indonesia.
Produk China yang bermutu bagus bahkan sangat bagus pun tersedia dan yang pasti harganya pun mahal atau setara dengan produk negara lain yang sudah mendunia. Masalahnya, negara tempat untuk basis produk China tersebut mau tidak menginvestasikan modalnya dalam bentuk kerja sama?
Yang paling penting dari semua produk adalah suku cadangnya. Bagaimana pun bagusnya produk, bila rusak, kemudian tidak ada suku cadangnya, akhirnya dibuang juga. Yang tak kalah penting juga adalah perawatannya. Bila kita memakai dan merawat produk apa pun mereknya dengan baik dan bijaksana, maka awet pulalah produk tersebut.
  • Ada juga penyebab barang barang china berharga murah:
1.Dukungan pemerintah
Ada sebagian daerah tertentu di china yang menpunyai potensi produksi yang bagus maka pemerintah akan menbuat kebijakan dan kemudahan dalam perijinan ,bahkan untuk jangka tahun pertama produksi satu pabrik pemerintah menbebaskan pajak dan malah kadang dengan mensubsidi setiap jumlah barang yang diproduksi pabrik itu sekitar 10 persen ,misal biaya menbuat sebuah gelas yang harga modal bahan dan biaya produksi Rp 1000 maka setiap produksi gelas itu mereka akan disudsidi oleh pemerintah Rp100 ,hinga akhirnya mereka bisa menjual produk mereka diawal dengan harga Rp1000 saja dan sudah untung.
2.menjual produk dengan berbagai kwalitas
Seorang importir ketika ingin menbeli sebuah produk di china iapun ditunjukan 10 produk yang dijejerkan bersama dan sekilas barang ini sama saja kualitasnya ,misal sebuah botol kaca akan disusun bersama namun botol pertam 100 rupiah sampai selanjutnya 200 rupiah dan botol kesepuluh menjadi 1000 rupiah ,sekilas kualitasnya sama namun ketika di pegang baru terasa beda ketebalan serta kualitas botol tersebut akan berbeda satu sama lain.
Bahkan ketika pembeli ini meminta harga 50 rupiahpun bisa ia sangupi asal orderan banyak serta bahan yang sesui harga murah tersebut.
3.Cara menghitung modal dengan sistem konteiner
Seorang pembeli di china pernah kaget ketika ditawari 10 konteiner celana dalam dengan harga perlusin hanya seribu rupiah saja ,diapun bingung karena ia menghitung bahan serta biaya produksi celana dalam itu dengan kualitas seperti itu minimal enam ribu rupiah dan dengan dihitung ongkos kirim serta tiket keindonesia maka jatuhnya harga celana dalam itu hanya seribu lima ratus rupiah dan ia pasarkan ke grosir d lima ribu saja dia sudah untung dan diangap murah sekali.
Setelah ia bertanya megapa bisa murah ,orang china itupun menjelaskan memang biaya produksi serta bahan celana dalam itu perlusin sekitar enam ribu rupiah namum ia menghitung modalnya berdasar jumlah keseluruhan konteiner ,misal ia mengeluarkan uang 100juta untuk menproduksi 20 konteiner celana dalam itu ,ketika ia bisa menjual celana dalam 10 konteiner dengan harga 100 juta maka untuk 10 konteiner kedua ia bisa menjual hanya dengan 30 juta dan ia untung 30 juta walau konterner itu sebenarnya berharga modal 50 juta.
Kemudian setelah habis ia akan menproduksi celana dalam dengan model baru lagi.
4.Karyawan yang loyal
Hampir dikatakan di china tak ada demo hinga proses produksi lancar dan hubungan antara karyawan pengusaha dan pemerintah di susun dengan baik dan saling menguntungkan.
Semoga suatu hari pemerintah dan pengusaha serta karyawan di Indonesia bisa belajar dari kesuksesan negeri tirai bambu ini.
Adapun hasil wawancara yang saya rangkum dan saya terima dari seorang pengusaha asal Indonesia yang mempunyai usaha di negara China sebagai referensi dari komentar saya terhadap hal ini
Mengapa produk china mempunyai harga yang murah??
Pertama, dari suku bunga saja sudah beda. Indonesia suku bunganya sekitar 10%. Di China hanya 5-6% Kedua,saya tidak perlu bangun pabrik, karena bangunannya sudah disediakan oleh Pemerintah China. Kalau disini, saya harus bangun pabrik dulu, keluar biaya material, Architect, Contractor, Ijin mendirikan bangunan, belum PUNGLI dari berbagai pihak.Apalagi menjelang HARI RAYA…Yang datang banyak bener minta jatah. Ketiga, Selama dua tahun, saya diberikan GRATIS bangunan tersebut. Listrik dan air pun GRATIS. Keempat, buruh / tenaga kerjanya MURAH. Kalau perbandingan dengan Indonesia, misalkan upah buruh Indonesia 40rb/hari, ya di China hanya sekitar 20rb/hari. Kelima, Buruh di China itu pekerja keras dan SANGAT DISIPLIN. Karena disiplin yang tinggi itulah, mereka bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi dan banyak.Mereka pun gak pernah seperti di Indonesia yang gak pernah memikirkan inginnya naik upah melulu. Dan mereka mana mau tahu, gara-gara menaikan upah buruh, harga jualnya mau gak mau jadi tinggi dan gak bersaing
Dengan upah seperti itu apa buruh China bisa hidup??? tentu bisa hidup. Bahkan lebih layak dari pada buruh di Indonesia. di China, buruh itu dikasih tempat tinggal, listrik, gas, dan air GRATIS dari Pemerintah China. Bahkan fasilitas Rumah Sakit dan obat-obatannya itu semuanya GRATIS. Anak-anak mereka diberi tunjangan SEKOLAH GRATIS sampai SMP. Dari situ saja, sebenarnya sudah terlihat, kalau buruh Indonesia, walau upahnya lebih besar, tapi pengeluarannya juga besar. Jika dihitung-hitung  pendapatan buruh di China lebih besar toh? Apalagi mereka gak perlu bayar PPH / Pajak penghasilan.
Pemerintah China memberikan Listrik, Air dan Gas gratis? Selama bertahun-tahun dan sebanyak jutaan orang buruh yang harus diberikan gratis. Gak rugi?  kalau di Indonesia sih pasti rugi lah. China itu punya pembangkit listrik tenaga NUKLIR. Itu kan hanya penggandaan plutonium saja yang bisa menghasilkan energy. Dari situ dikembangkan ke berbagai bidang. Prinsipnya kan, energy dipakai sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat China. Nah kalau di Indonesia, pikiran dan kemampuannya belum sampai kesana. Harus punya PLTN dulu toh?
Bagaimana dengan Hasil produksinya ??? Hasil produksi itu, tidak dikenai pajak pertambahan nilai atau PPN. Setelah jadi produk siap Export, mulai keluar dari kawasan pabrik, mobil container dikawal sama tentara China dengan mobil jip perang di depan dan dibelakang iring-iringan mobil. Gak ada tuh kena PUNGLI DLLAJR, dan masuk JEMBATAN TIMBANG segala atau kena TILANG sama Polisi. Sampai di pelabuhan, gak ada lagi pajak atau pungutan apapun juga. Bahkan ketika kapal saya mulai jalan, itu dari Angkatan Laut China, mengawal kapal saya sampai di perairan bebas.
Apa tidak memberi uang atau rokok sama tentara China yang sudah menjaga dan mengawal? Bisa mati ditembak sama tentara. mereka itu konsisten kok menjalankan ANTI KORUPSI.  Sebenarnya gak bakal terlihat kalau saya kasih mereka duit rokok. Tapi mereka ga pernah mau terima. Dan malah saya yang di pelototin
 Itulah yang menyebabkan saya lebih memilih berinvestasi di sana dari pada di Indonesia. Tapi bukan saya TIDAK NASIONALIS!!!! Cam kan ini, BAHWA PEMERINTAH KITA YANG KEJAM TERHADAP PARA PENGUSAHA ITULAH YANG TIDAK NASIONALIS.
Jika kita simpulkan, tentunya  pemerintah juga harus berperan lebih aktif membantu industri dalam negeri  melalui: strategi non tariff seperti pengetatan seluruh SNI (Standar Nasional Indonesia), label halal,  mendayagunakan Komite Anti Dumping, Komite Pengamanan Perdagangan. Juga membatasi eksport energi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, kebijakan fasilitas pajak, reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur. 
Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan:
Pertama, yaitu kita harus mencoba mengkaji kebijakan-kebijakan Cina dalam perekonomian khususnya dalam memajukan dunia usahanya. Setelah itu dirumuskan manakah yang bisa dan tepat untuk diterapkan di Indonesia. Hal ini mengingat keadaan , latar belakang, dan budaya Cina yang tidak sama dengan Indonesia.
Kedua, dengan mempererat hubungan kerja sama dengan China, tidak saja dalam ekonomi namun juga pada bidang-bidang lainnya yang dianggap penting. Dalam bidang ekonomi dan keamanan misalnya dengan membuat kesepahaman tentang kerjasama dalam penanganan penyelundupan di kedua negara.
 Ketiga, adalah dengan menciptakan budaya wirausaha di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan meniru langkah pemerintah China dengan kebijakan-kebijakannya dalam merangsang munculnya para pengusaha-pengusaha baru. Akan tetapi apabila dilihat lebih cermat, sebenarnya yang menjadi masalah utama di Indonesia terletak pada pola berpikir masyarakatnya. Di Indonesia hampir tidak ada kita kita lihat keinginan yang besar dari kalangan terdidik untuk menjadi pengusaha.
Penyebabnya bisa jadi karena malas dan takut mengambil resiko untuk berjuang dari nol apabila menjadi pengusaha. Masyarakat kita juga pada umumnya menaruh simpati yang lebih besar pada profesi-profesi seperti dokter, akuntan, dan pengacara dibanding dengan wirausaha. Keadaan ini lebih diperburuk dengan sistem pendidikan kita yang cenderung mengabaikan pelajaran tentang kewirausahaan dan kepemimpinan. Hal ini sangat berkebalikan dengan budaya wirausaha yang sangat kental dari penduduk China.
 Keempat, adalah dengan memaksimalkan peran akademisi yaitu peneliti untuk menunjang dunia usaha. Selama ini diantara banyak kendala dunia usaha kita terutama UKM, yang paling besar adalah dari sisi teknologi dan metode yang tidak efisien dan jauh tertinggal dari pesaingnya di luar negeri. Untuk itu kiranya para peneliti mau turun dari menara gading untuk mau membantu penelitian industri-industri di Indonesia. Sudah saatnya penelitian yang dilakukan bisa lebih membumi sehingga dapat juga dinikmati oleh industri-industri kecil dan menengah
                Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat Indonesia, karena jika bukan kita sendiri, maka siapa lagi yang akan merubahnya??? Dengan banyaknya prodik china yang masuk ke indonesia, secara tidak langsung kita sedang dijajah oleh mereka. Apakah mau selamanya kita dijajah?? Tidak kan? Maka dari itu, komentar dan referensi saya di atas bisa bermanfaat dan memberikan kesadaran kepada siapa saja yang membaca untuk menggunakan produk dalam negeri untuk mensejahterakan penduduk indonesia sendiri.
Lebih baik dan bijaksana lagi, bila kita “CINTA PRODUKSI DALAM NEGERI”

Pengunjung Blog Saya

 

Coretan Riska Anjarsari Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates